Mulai Besok, Jalan Kalimalang yang Rusak Berat Diperbaiki
›
Mulai Besok, Jalan Kalimalang ...
Iklan
Mulai Besok, Jalan Kalimalang yang Rusak Berat Diperbaiki
Sebagian Jalan Raya Kalimalang atau Jalan KH Noer Ali, Kota Bekasi, rusak parah selama musim hujan. Kerusakan semakin berat karena jalan terbebani truk bertonase berat yang membawa material untuk pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·4 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sebagian Jalan Raya Kalimalang atau Jalan KH Noer Ali, Kota Bekasi, rusak berat selama musim hujan. Kerusakan semakin parah karena jalan terbebani truk bertonase berat yang membawa material untuk pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Menurut rencana, mulai Senin (18/2/2019), bagian jalan yang rusak itu akan mulai diperbaiki.
Kerusakan terparah terlihat di sisi utara Jalan KH Noer Ali. Di jalan yang berseberangan dengan Mal Metropolitan itu, jalan berlubang hampir sepanjang 50 meter. Diameter lubang bervariasi, mulai dari 50 sentimeter (cm) hingga 2 meter dengan kedalaman 20-30 cm.
Selain itu, kerusakan lain tersebar di sepanjang jalan mulai dari Mal Metropolitan sampai ke Jalan Raya Caman. Kerusakan mulai dari jalan retak, patah, berlubang, hingga menjadi kubangan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, kerusakan jalan disebabkan curah hujan yang tinggi beberapa bulan terakhir. Apalagi, jalan itu memang rawan rusak karena jalan masih berupa jalan aspal, bukan jalan beton.
Kondisi semakin buruk karena truk bertonase berat sering melintas membawa material untuk pembangunan Tol Becakayu.
Selain itu, kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek juga turut mendorong jalan cepat rusak karena kemacetan memaksa sebagian kendaraan mencari alternatif melalui Jalan Raya Kalimalang.
Ia menyatakan telah berkoordinasi dengan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku pengembang Tol Becakayu untuk segera memperbaiki jalan. Perusahaan itu yang bertanggung jawab atas kerusakan jalan.
”Proses perbaikan untuk sisi utara Jalan Raya Kalimalang arah Jakarta dimulai Senin (18/2/2019),” kata Arief.
Pemimpin proyek Tol Becakayu dari PT KKDM, Denny Subanof, mengatakan, mulai Senin malam pihaknya akan menutup salah satu lajur untuk memulai perbaikan. Penutupan sudah dikoordinasikan dengan pelaku usaha di sekitar, yaitu Mal Metropolitan, Hotel Horison, Grand Metropolitan Mall, dan Bekasi Cyber Park, agar aktivitas di area komersial itu tidak terganggu.
Kepala Seksi Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan Kota Bekasi Bambang mengatakan, mulai Senin pengalihan arus dilakukan di Jembatan BCP. Mulanya arus bergerak dari selatan ke utara diubah menjadi dari utara ke selatan.
Pengalihan itu berlaku selama perbaikan jalan berlangsung. Menurut rencana, perbaikan akan memakan waktu hingga tiga minggu.
Macet
Pada Minggu (17/2/2019) pagi, jalan berlubang yang berbatasan langsung dengan Kali Malang itu dipenuhi air berlumpur. Setiap pengendara yang melintas harus memperlambat kecepatan. Sebagian besar juga menghindari kubangan itu dengan memilih bagian jalan paling pinggir. Akibatnya, lalu lintas di jalan tersebut menjadi macet.
Salmon Silalahi (52), sopir angkutan umum M26 jurusan Bekasi-Kampung Melayu, mengatakan, kerusakan jalan telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Mulanya jalan berlubang kecil, kemudian melebar hingga seperti saat ini. Arus lalu lintas dari Bekasi menuju Jakarta yang semula lancar pun menjadi sangat macet.
”Biasanya saya hanya butuh waktu dua menit, tetapi sekarang bisa sampai 15 menit untuk melewati jalan di depan Mal Metropolitan,” katanya. Kemacetan di jalan sepanjang 200 meter itu juga terjadi sepanjang hari.
Selain macet, kerusakan jalan itu juga berakibat pada kerusakan kendaraan. Menurut Salmon, mobilnya beberapa kali kandas di lubang jalan. Air di kubangan itu pun masuk ke dalam mesin.
Tarmudi (39), pengendara sepeda motor asal Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, mengatakan, setiap hari dirinya melintasi Jalan Raya Kalimalang karena bekerja di Jakarta. Selama beberapa minggu terakhir, dia juga harus berkelok-kelok demi menghindari kubangan supaya kendaraannya tidak tergelincir.
Menurut dia, jalan rusak bukan baru kali ini terjadi.
Beberapa tahun lalu, bagian selatan Jalan Raya Kalimalang juga mengalami kondisi serupa. Namun, setelah diubah menjadi jalan beton, ruas jalan itu tak lagi mudah rusak. Sementara itu, sisi utara Jalan Kalimalang masih berbahan aspal.
Penggunaan bahan tersebut amat berpengaruh pada ketahanan jalan. Sebab, jalan tersebut berdampingan dengan Kali Malang. Tinggi muka air di bagian itu pun lebih tinggi ketimbang permukaan jalan.
Pada bagian tanggul tampak rembesan air Kali Malang menembus ke jalan. Air itu menggerus kekuatan aspal sedikit demi sedikit.
”Sebagian tanggul memang perlu diperbaiki. Perbaikan itu juga kami mintakan kepada PT KKDM,” ujar Arief. Menurut dia, bantuan dari pihak ketiga dibutuhkan untuk memperbaiki jalan karena anggaran Pemerintah Kota Bekasi terbatas. Dari total APBD 2019 sekitar Rp 5 triliun, misalnya, alokasi dana untuk perawatan dan pembangunan jalan dan saluran air adalah Rp 350 miliar.