JAKARTA, KOMPAS - Petani jagung di sejumlah daerah di Jawa Tengah memasuki panen raya jagung. Pada Februari ini diperkirakan luas panen jagung akan mencapai 145.000 hektar (ha), dan Maret akan mencapai 48.000 ha terutama di wilayah Grobokan, Blora, dan Wonogiri.
Keterangan tersebut disampaikan dalam acara panen raya jagung bersama Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, Selasa lalu. Dalam kesempatan tersebut, Suwandi juga membagikan bantuan gratis benih sayuran kepada petani seperti cabai, timun, dan jagung manis.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Wonogiri Sapuan mengatakan bahwa luas panen jagung untuk wilayah Wonogiri pada Februari 2019 mencapai 37.000 ha. “Di Kecamatan Pracimantoro panennya seluas 5.874 ha dan Desa Watangrejo panen 453 ha. Produktivitasnya bisa mencapai 7,3 ton per hektar,” kata Sapuan melalui rilis yang diterima Kompas, Minggu (17/2/2019).
Lahan pertanian yang dimanfaatkan oleh para petani di Desa Watangrejo sendiri sebenarnya merupakan lahan kering.
“Pada umumnya, di daerah pegunungan lahannya kering, sehingga petani menggunakan sistem tanam tumpang sari,” jelas Sapuan.
Oleh karena itu, Suwandi mengapresiasi keberhasilan petani yang mampu memanfaatkan lahan pertanian yang relatif tandus tersebut untuk bisa ditanami jagung secara optimal. Pasalnya, lahan yang ditanami jagung sebelumnya berupa batu padas, kemudian dilakukan reklamasi dengan menambahkan tanah subur yang dibeli dari daerah lain.
"Saya sangat mengapresiasi pada para petani yang mampu memanfaatkan tanah pertanian yang relatif tandus ini untuk bisa ditanami secara optimal. Semoga ke depan petani tetap mengusahakan lahannya dengan baik dengan cara menggunakan pupuk organik,” ujar dia.
Oleh karena itu, Suwandi berharap kepada para peternak agar mengambil jagung dari petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang saat ini sedang banjir panen jagung.
“Panen melimpah dan harga lebih murah. Silakan para peternak unggas sekarang ambil jagung dari petani di Jateng dan Jatim,” ujar Suwandi yang juga selaku Penanggung Jawab Program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS Pajale) Provinsi Jawa Tengah, di Desa Watangrejo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.
Adapun, Ketua Kelompok Tani Sidorejo Desa Watangrejo, Kecamatan Pracimantoro Giman, mengatakan saat ini harga jagung pipilan kering di petani mencapai Rp 4.200 per kg. Harga tersebut sudah turun dibanding minggu lalu Rp 4.500 sampai Rp 4.700 per kg pipilan kering. Sedangkan, harga di pasar Rp 5.200 per kilogram,” kata Giman. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)