Mobil baru SF90 menjadi simbol upaya radikal tim Scuderia Ferrari untuk mengakhiri puasa gelar selama satu dekade pada balap Formula 1. Mobil itu didesain untuk ”membunuh” dominasi tim mapan, Mercedes.
MARANELLO, SABTU— Tim raksasa Formula 1, Scuderia Ferrari, menatap musim balap 2019 dengan optimisme baru. Gairah tinggi itu diwakili mobil barunya, SF90, yang menjadi simbol gebrakan radikal tim Italia tersebut untuk mencuri gelar dari tim favorit juara, Mercedes, pada musim baru F1.
Kilatan cahaya lampu kamera dan decak kagum bersahut-sahutan saat selubung hitam menyingkap penampakan SF90, mobil baru Ferrari untuk balapan F1 musim 2019 ini, Jumat (15/2/2019), di Maranello, Italia. Dalam peluncuran di markasnya itu, Ferrari mengungkapkan alasan mobil baru tersebut diberi nama SF90. Angka itu menandai tepat 90 tahun hari jadi Ferrari, tim tersukses di Formula 1.
Mobil itu tampak berbeda dari musim-musim sebelumnya. Tidak ada lagi corak putih di tubuh ”si merah”, julukan khas mobil Ferrari. Hidung mobil itu lebih mancung, selaras dengan sayap depannya yang jauh lebih lebar dari musim lalu. Bisa dikatakan, mobil baru tersebut adalah persembahan terbaik pabrikan itu sejak mulai berdiri 90 tahun lalu di Modena, Italia.
SF90 ditargetkan mengakhiri paceklik gelar juara Ferrari di F1. Tim kaya itu terakhir kali meraih gelar juara pebalap pada 2007 dan juara konstruktor di F1 pada 2008. Musim lalu Ferrari sebetulnya memiliki mobil yang cepat dan cukup bagus, yaitu SF71H. Namun, itu belum mampu membawa mereka juara menyusul serangkaian kesalahan pada pebalapnya, Sebastian Vettel, ataupun kebijakan tim.
Menurut Mattia Binoto, Kepala Tim Scuderia Ferrari, mobil baru itu adalah evolusi dari SF71H. Sejumlah komponen aerodinamika mobil, misalnya sayap depan dan belakang, mengalami perubahan masif dari mobil edisi sebelumnya. Penyesuaian itu dilakukan untuk menyesuaikan regulasi baru, antara lain desain sayap yang lebih lebar, yang akan lebih memudahkan atraksi salip menyalip di lintasan.
”Kami mencoba meningkatkan batasan (dalam desain mobil) menjadi lebih baik dan agresif dalam membangun mobil ini. Tentunya itu disesuaikan dengan regulasi baru musim ini yang, menurut saya, bakal menjadi penentu kemenangan. Mobil ini pembelajaran kami dari kesalahan musim-musim lalu,” ujar Binoto.
SF90 adalah respons dari Ferrari atas W10, mobil baru Mercedes, yang diluncurkan di Inggris, sehari sebelumnya. Salah satu keunggulan SF90, selain sayapnya yang lebar, adalah desain saluran pembuangannya. ”Ferrari mencoba mendapat tambahan performa (kecepatan mobil) dari penempatan saluran pembuangan itu,” tulis Autosport.
Vettel pun tidak kalah antusias dengan mobil barunya itu. ”Saya sangat bersemangat. Akhirnya saya melihatnya utuh untuk kali pertama. Sayang, saya tidak memakai baju yang tepat (baju balap) sehingga tidak bisa meloncat ke dalam dan mengendarainya. Saya tidak sabar untuk mencobanya,” kata pebalap asal Jerman tersebut.
Perombakan
Gebrakan radikal Ferrari musim ini sebetulnya tidak hanya diwakili SF90. Semangat itu juga ditunjukkan dengan perombakan manajerial dan penyegaran pebalap. Binoto, yang lama berkarier sebagai teknisi, baru saja ditunjuk memimpin tim itu menggantikan Maurizio Arrivabene. Binoto diharapkan mengulangi kesuksesan Jean Todt, mantan Kepala Tim Ferrari pada era 2000-an.
Serupa dengan Todt yang mantan navigator balap reli, Binoto juga sangat akrab dengan pebalap dan mobil. Itu kontras dengan kepala-kepala tim sebelumnya yang mayoritas berlatar belakang pemasaran atau ekonomi, seperti Arrivabene dan Stefano Domenicali. Selain itu, Ferrari juga punya amunisi dan semangat baru pada diri pebalap muda Charles Leclerc.
Pebalap muda jebolan Akademi Ferrari itu menggantikan Kimi Raikkonen yang telah delapan musim membela Kuda Jingkrak. ”Berada di tim ini adalah mimpi saya sejak kanak-kanak. Melihatnya (mobil baru Ferrari) adalah hal yang sangat emosional bagi saya,” ujar Leclerc yang musim lalu tampil mengesankan bersama tim Sauber.