Argumentasi
Bukan Ring Tinju
Wahyu Aryono Nugroho, Program Studi Hukum, Fakultas Hukum dan Komunikasi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang
Debat merupakan salah satu bagian dalam kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden. Debat menyajikan visi-misi capres dan cawapres. Penyampaian visi-misi ditambah berbagai program akan menjadi ajang kaya wawasan untuk melihat pandangan mereka terhadap persoalan di Indonesia.
Debat menjadi tahapan yang menarik dalam kampanye. Rakyat akan melihat kapasitas para calon pemimpin negara dalam menjawab maupun menanggapi serangan lawan.
Meski demikian, mari kita menempatkan debat sebagai sebuah kampanye, bukan ring tinju yang justru dijadikan alat memperkeruh situasi. Siapa pun pilihannya, jangan sampai harus dibayar mahal dengan hilangnya persatuan hanya karena perbedaan pilihan politik.
Tak Salah Pilih
Nuryanti, Program Studi Akuntansi Syariah, IAIN Kudus, Jawa Tengah
Debat capres dan cawapres pasti ditunggu masyarakat Indonesia. Dengan adanya debat, kita bisa mengetahui tentang konsep dan strategi yang akan dilakukan presiden terpilih. Konten debat bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan pilihan, siapa yang pantas memimpin negeri ini lima tahun mendatang.
Di debat kedua ini, tentu saja saya menunggu gebrakan apa yang akan disampaikan kedua capres. Saya sendiri memilih netral dan tidak berpihak di antara salah satu kubu.
Menyikapi setiap visi misi dengan baik akan membuat kita tidak salah memilih pasangan capres dan cawapres yang akan memimpin negeri ini. Negeri ini butuh sosok pemimpin yang bisa mengayomi rakyatnya.
Mengamati Capres
Ariani Bakhitah, Jurusan Usaha Perjalanan Wisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta
Pengaruh debat presiden dan wakil presiden cukup signifikan bagi generasi muda. Dengan melihat cara calon menjawab pertanyaan dan memberikan solusi, maka kita akan tahu, calon mana yang memiliki visi dan misi yang jelas, bukan hanya janji yang tidak masuk akal.
Walaupun banyak rumor yang mengatakan calon mendapatkan bocoran soal sehingga dapat mempersiapkan jawaban sebelumnya, jika mereka memang memiliki visi misi yang jelas dan berkomitmen, semua akan terlihat berbeda.
Ekspresi wajah, gestur tubuh, intonasi nada saat menjawab adalah suatu hal spontan yang dapat kita amati tanpa kebohongan apa
pun.
Kita sebagai generasi muda harus memahami bahwa satu suara sangat berpengaruh untuk negara. Jangan memilih hanya karena suatu kepentingan terselubung. Menghargai pilihan dan keputusan orang lain adalah salah satu cara untuk bersikap sportif.
Banjir ”Meme”
Florentina Monika Amaria Kusuma, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta
Debat capres dan cawapres dilaksanakan agar masyarakat mampu mengenal calon pemimpinnya lebih mendalam. Debat ini jelas dibutuhkan. Hal ini karena banyak informasi simpang siur mengenai kedua paslon. Informasi ini dapat berupa informasi/berita hoax, bahkan meme.
Meme sendiri jelas dibuat sekadar untuk guyonan atau candaan belaka. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa meme dapat mengubah pandangan seseorang mengenai kedua pasangan capres-cawapres.
Hal ini jelas terasa saat saya melewatkan debat pertama. Hanya sebentar setelah debat tersebut ditayangkan, muncul banyak sekali meme mengenai debat yang baru saja terjadi.
Meme tersebut langsung membuat saya menyimpulkan tentang kedua capres-cawapres. Padahal, saya tidak menonton debatnya dan melihat kejadian sebenarnya. Maka, jelas dapat dipastikan, dengan adanya debat, masyarakat dapat memantapkan hati mengenai pilihan mereka.
Indonesia Maju
Timothy Aditya Sutantyo, Jurusan Teknologi Informasi, Swiss German University, Tangerang Selatan
Bagi saya, manfaat debat capres dan cawapres adalah agar kita dapat mengetahui personalitas para calon pemimpin. Selain itu, kita dapat mengetahui program dan visi-misi dari mereka, apakah program dan visi-misi dari setiap capres/cawapres sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.
Tentu saja, kita akan memilih pemimpin yang bisa menuntun Indonesia menjadi negara yang lebih maju. Jika kita tidak mengetahui visi-misi calon pemimpin negara, akan ada risiko Indonesia berkembang ke arah yang salah.
Debat ini kesempatan bagi saya untuk belajar lebih dalam segalanya soal politik, terutama tentang bagaimana capres dan cawapres berdebat serta program apa saja yang menurut mereka dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
Akan tetapi, debat capres/cawapres tidak seharusnya menjadi ajang bagi penduduk untuk memaksa pilihan kepada orang lain karena ini melanggar asas bebas dari pemilu. (SIE)