Selasa pagi, 20 Februari 1979, sedikitnya 150 orang meninggal di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Mereka meregang nyawa karena menghirup gas beracun yang timbul akibat aktivitas vulkanik gunung api Dieng (Kompas, 22 Februari 1979). Peristiwa tersebut kemudian dikenang sebagai Tragedi Sinila.
Kawah Sinila meletus pukul 05.04, disusul terbentuknya kawah baru sekitar 250 meter di sebelah barat kawah Sinila. Kawah baru yang dinamai kawah Sigludug mulai mengeluarkan asap pukul 06.50.
Letusan freatik kawah Sinila itu mengembuskan sekitar 200.000 ton gas karbon dioksida (CO2) murni dalam waktu sangat cepat. Gas karbon dioksida dan uap air bertekanan tinggi berembus menuruni lereng ke dataran di bawahnya tanpa memberi ruang untuk oksigen (O2).
Penduduk dari enam desa segera diungsikan. Namun, naas bagi penduduk Desa Kepucukan yang terjebak dalam kepungan aliran lahar dari kawah Sinila dan kawah Sigludug. Mereka terpapar karbon dioksida dalam konsentrasi tinggi dan tidak bisa bernapas karena kekurangan oksigen. Evakuasi korban berlangsung selama beberapa hari (Kompas, 25 Februari 1979).
Desa Kepucukan dinyatakan tidak layak huni dan dihapus dari peta administratif Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dataran Tinggi Dieng terletak di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.
Selain gas karbon dioksida, gas sulfur atau gas oksida belerang (SO2) adalah gas beracun di sekitar gunung api yang berpotensi mematikan. Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, adalah salah satu kawah yang terkenal dengan tambang belerangnya.
Karacunan gas karbon dioksida juga dapat terjadi di dalam ruangan tertutup, terutama di dalam mobil, jika kadar oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan kadar karbon dioksida.
Tragedi Sinila tercatat dalam sejarah sebagai bencana terbesar akibat gas beracun. Empat puluh tahun telah berlalu, gas mematikan di Dataran Tinggi Dieng masih mengintai dalam senyap. Sewaktu-waktu maut bisa datang mengancam kawasan padat penduduk di Kaldera Dieng, kawasan seluas 84 kilometer persegi. (LAM)