Guaido Jemput Langsung Bantuan ke Perbatasan Kolombia
›
Guaido Jemput Langsung Bantuan...
Iklan
Guaido Jemput Langsung Bantuan ke Perbatasan Kolombia
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
CARACAS, KAMIS — Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, berencana pergi menuju perbatasan Kolombia untuk membawa secara langsung bantuan makanan dan obat-obatan dari Amerika Serikat yang tertahan oleh blokade militer. Hal itu meningkatkan kekhawatiran kemungkinan terjadinya konfrontasi di negeri tersebut pada akhir pekan ini.
Guaido, yang telah menetapkan tenggat hari Sabtu (23/2/2019) agar bantuan kemanusiaan itu dibawa masuk ke Venezuela, berencana untuk berangkat pada Kamis (21/2/2019) pukul 06.00 waktu setempat bersama dengan anggota Majelis Nasional yang dikontrol oposisi.
Atas perintah Presiden Nicolas Maduro, militer telah memperketat keamanan di perbatasan dan membuat barikade di jembatan perbatasan utama antara Venezuela dan Kolombia untuk mencegah masuknya bantuan kemanusiaan yang dikumpulkan di Cucuta, Kolombia.
Amerika serikat telah menyetujui pemberian bantuan sebesar 20 juta dollar AS kepada Venezuela, yang mencakup antara lain peralatan medis yang bisa dipakai untuk melayani 10.000 orang selama 90 hari dan suplemen makanan yang cukup untuk 6.700 anak. Sebanyak 300.000 ton bantuan AS itu sudah berada di perbatasan Venezuela-Kolombia.
Italia, Jerman, Inggris, Spanyol, dan Perancis juga telah berkomitmen memberikan bantuan senilai lebih dari 18 juta dollar AS. Tambahan dana sebesar 110 juta dollar AS telah disiapkan untuk menyiapkan lebih banyak bantuan lagi.
Meskipun tidak jelas persis apa yang akan dilakukan Guaido, dia mengatakan bahwa dirinya telah menyiapkan ratusan ribu sukarelawan dalam beberapa hari terakhir ini untuk membantunya membawa dan mendistribusikan bantuan.
Pada hari Rabu lalu, ia juga mengumpulkan sopir bus untuk pergi ke perbatasan guna mengambil bantuan bagi rakyat Venezuela yang serba kekurangan.
Meskipun mereka menodongkan senjata kepada kita dan kita semua telah menerima ancaman, peluru karet dan bahkan peluru tajam, kita tidak takut.
”Meskipun mereka menodongkan senjata kepada kita dan kita semua telah menerima ancaman, peluru karet dan bahkan peluru tajam, kita tidak takut,” kata Guaido sambil berdiri di belakang sebuah truk di tengah kerumunan pendukungnya.
”Kami akan tetap berada di jalan dengan dada kami terbuka, menuntut kebebasan untuk Venezuela,” lanjutnya.
Pengiriman makanan dan obat-obatan untuk penduduk Venezuela yang dilanda krisis telah menjadi fokus utama perebutan kekuasaan antara Maduro dan Guaido. Guaido, pemimpin lembaga legislatif Venezuela berusia 35 tahun, menyatakan dirinya sebagai presiden pada 23 Januari lalu. Sejak itu, ia telah memperoleh dukungan lebih dari 50 negara.
Dia ingin menggulingkan Maduro, membentuk pemerintahan transisi, dan mengadakan pemilihan baru. ”Ini bisa sangat cepat, antara enam dan sembilan bulan, begitu kekuasaan Maduro saat ini berakhir,” kata Guaido kepada stasiun televisi Meksiko, Televisa. (AFP)