GELSENKIRCHEN, KAMIS – Manajer Manchester City Pep Guardiola tidak puas dengan kinerja timnya saat membekap Schalke 04 dengan skor 3-2, Kamis (21/2/2019) dini hari WIB di Stadion Veltins, Gelsenkirchen, Jerman. “The Citizens” masih menunjukkan kelemahan mendasar, yaitu organisasi pertahanan, pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions itu.
Meskipun tampil dominan dan nyaris mengepung lawannya di sepanjang laga itu, City nyatanya kebobolan dua gol. Seluruh gol balasan Schalke dicetak melalui titik penalti menyusul campur tangan teknologi video wasit (VAR). Di luar kedua penalti itu, tuan rumah nyaris tidak memiliki peluang gol atau tembakkan ke gawang.
“Kami memberikan dua gol dengan cuma-cuma ke tim yang nyaris tidak melakukan apa pun. Berapa banyak tembakkan ke gawang yang mereka ciptakan? Nol (di luar penalti). Kami tampil bagus, tapi kehilangan bola dengan mudahnya. Hal itu tidak lagi boleh terjadi di kompetisi seketat ini (Liga Champions),” ujar Guardiola seusai laga itu.
Menurut Guardiola, timnya seharusnya menang mudah, yaitu 3-0 di laga itu. Dengan demikian, itu akan memudahkan timnya saat ganti menjamu Schalke pada pertemuan kedua di Manchester, 13 Maret mendatang. “Banyak hal buruk terjadi, misal kartu merah (Nicolas Otamendi). Itu bukan hal bagus di kompetisi ini. Kami belum siap di babak gugur. Itu adalah realitanya,” ujar Guardiola yang berusaha mawas diri.
Meskipun rutin berlabel tim favorit dan memiliki banyak bintang, sepak terjang City di Liga Champions selama ini tidak istimewa. Mereka belum pernah menembus final, apalagi juara. Prestasi terbaik mereka di kompetisi itu adalah menembus semifinal pada musim 2015 – 2016 atau saat masih diasuh manajer Manuel Pellegrini. Di era Guardiola, capaian terbaik mereka adalah perempat final pada musim lalu.
Diakui Guardiola, timnya tidak punya tradisi atau banyak pengalaman di kompetisi itu. Untuk itu, ia menepis euforia yang menjagokan timnya akan menyapu empat gelar musim ini, yaitu Liga Inggris, Liga Champions, Piala FA dan Piala Liga. Kebetulan, City kini masih menjalani keempat kompetisi atau turnamen itu. City saat ini menembus final Piala Liga, tampil di perempat final Piala FA, dan berada di peringkat kedua Liga Inggris.
“Kami senang dengan capaian kami sejauh ini. Namun, untuk memenangi empat trofi sekaligus adalah hal mustahil. Target kami bukanlah meraih keempat gelar, melainkan terus memenangi setiap laga yang kami jalani. Semakin jauh melangkah, semakin besar peluang menjadi juara,” ujar Kevin De Bruyne, gelandang City. (AFP)