Hulu PLTA Way Besai Longsor, Pemadaman Bergilir Terjadi di Lampung
›
Hulu PLTA Way Besai Longsor,...
Iklan
Hulu PLTA Way Besai Longsor, Pemadaman Bergilir Terjadi di Lampung
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Lampung akan menghentikan operasi PLTA Way Besai, Lampung Barat, untuk sementara waktu. Petugas akan membersihkan sampah dan sedimentasi pada pembangkit tersebut. Lampung akan mengalami pemadaman bergilir selama sepekan ke depan.
Pelaksana Tugas Manager Komunikasi PT PLN Distribusi Lampung Junarwin saat dihubungi Kompas, Jumat (22/2/2019), menjelaskan, hujan deras yang melanda Lampung Barat sejak seminggu terakhir mengakibatkan terjadinya longsor di wilayah hulu Bendungan Way Besai. Hal itu menyebabkan sebagian material tanah masuk ke bendungan Way Besai. Selain itu, sampah berupa ranting pohon juga ikut terseret masuk dalam saluran air.
“Kalau dipaksakan, air yang keruh dan bercampur sampah dapat merusak turbin. Karena itu, PLTA Way Besai terpaksa dinonaktifkan sementara waktu. Petugas akan melakukan pembersihan sampah dan mengecek kondisi pembangkit,” kata Junarwin.
Kondisi itu, kata dia, membuat Lampung mengalami defisit listrik sekitar 60 MW. Saat ini, daya listrik yang diterima Lampung 918 MW. Padahal, beban puncak listrik di Lampung sebesar 978 MW.
Lampung mengalami defisit listrik sekitar 60 MW. Saat ini, daya listrik yang diterima Lampung 918 MW. Padahal, beban puncak listrik di Lampung sebesar 978 MW.
Untuk itu, PLN Distribusi Lampung terpaksa melakukan pemadaman bergilir selama tujuh hari ke depan. Pemadaman dijadwalkan akan dilakukan sejak Jumat 22 Februari 2019 hingga 28 Februari 2019.
PLN juga telah mengumumkan daerah yang akan mengalami pemadaman bergilir melalui akun media sosial resmi PLN Lampung. “Pemadaman bergilir akan dilakukan selama tiga jam, mulai pukul 17.00 sampai 22.00,” ujarnya.
Dia menambahkan, masyarakat dapat membantu PLN dengan cara melakukan penghematan listrik. Dengan begitu, beban puncak listrik yang terjadi pada sore hingga malam hari bisa menurun. Frekuensi pemadalam bergilir juga bisa ditekan.
UMKM belum tahu
Meskipun PLN menyatakan telah mengumumkan pemadaman bergilir di media sosial, banyak pelaku usaha menengah, kecil, mikro (UMKM) di Lampung belum mengetahui hal itu. Rizal Hasbuloh (21), pemilik usaha foto kopi "Kombet" di Bandar Lampung, menuturkan, dia belum mengetahui rencana pemadaman bergilir yang akan diberlakukan selama sepekan ke depan.
"Saya tidak tahu kalau akan ada pemadaman bergilir. Jadi tidak ada persiapan. Kalau mati lampu pekerjaan foto kopi terpaksa dihentikan. Saya hanya bisa berjualan alat tulis saja," kata Rizal.
Selama ini, Rizal membuka toko foto kopinya setiap Senin hingga Sabtu. Tokonya buka sejak pukul 08.00 hingga pukul 21.00.
Rahmat Effendi (32), pelaku usaha rental komputer berharap, PLN melakukan sosialisasi sebelum menerapkan pemadalam bergilir agar tidak merugikan pelaku usaha sepertinya. Menurut dia, pemadaman berulang secara tiba-tiba dapat merusak alat elektronik seperti komputer atau printer. Apalagi, jika kondisi listrik tidak stabil.