SIDOARJO, KOMPAS PT Angkasa Pura I menargetkan peningkatan kapasitas Terminal 1 Bandara Internasional Juanda hampir dua kali lipat. Hal itu untuk memenuhi pertumbuhan jumlah penumpang yang diprediksi menembus 22 juta orang, dengan pergerakan 162.905 pesawat pada akhir tahun.
Perluasan Terminal 1 menjadi bagian dari pengembangan bandara secara keseluruhan. Adapun konsepnya berupa ekstensi bangunan yang ada serta mentransformasi bentuk bangunan lama menjadi lebih modern.
”Secara keseluruhan, luas Terminal 1 akan menjadi 132.700 meter persegi atau bertambah dari saat ini 62.700 meter persegi. Pengembangan ini terbagi dalam dua tahap,” ujar General Manager Bandara Juanda Heru Prasetyo, di sela perayaan Hari Ulang Tahun PT Angkasa Pura I, di Kantor Cabang Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (24/2/2019).
Bandara Juanda memiliki dua terminal penumpang dan terminal kargo. Pengembangan Terminal I tahap pertama diarahkan ke timur, dengan luasan 29.000 meter persegi. Sementara pengembangan tahap kedua diarahkan ke barat, dengan luasan 45.500 meter persegi.
Pengembangan ini meliputi perluasan tempat parkir pesawat, perluasan fasilitas ruang tunggu penumpang, dan kawasan parkir kendaraan pengantar penumpang. Dengan pengembangan itu, kapasitas Terminal 1 yang saat ini idealnya hanya untuk 6 juta penumpang per tahun diharapkan mampu menampung hingga 15,6 juta penumpang per tahun.
Heru memprediksi selama 2019 ada penambahan rute penerbangan baru untuk memperluas konektivitas antarpulau, bahkan antarnegara. ”Pergerakan penumpang diprediksi tumbuh menjadi 21.976.400 orang atau hampir 22 juta orang sampai akhir 2019. Sementara pergerakan pesawatnya akan menjadi 162.905,” kata Heru Prasetyo.
Bandara Abdulrachman Saleh
Usulan pemerintah daerah agar Bandara Abdulrachman Saleh di Malang, ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional belum dipenuhi. Sejauh ini, bandara milik TNI Angkatan Udara itu dikelola oleh PT Angkasa Pura.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, usulan peningkatan status Bandara Abdulrachman Saleh pernah disampaikan gubernur Jatim sebelumnya, Soekarwo, melalui surat kepada presiden.
”Bandung bisa meningkat perekonomiannya karena bandara (di Bandung) dibuka untuk penerbangan luar negeri. Di sini, kami sudah ngantri, nunggu sebenarnya,” kata Emil.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengatakan, keberadaan bandara internasional akan berdampak bagi perkembangan dunia pariwisata di Kabupaten Malang. Hal itu karena akses bagi wisatawan akan menjadi lebih mudah. (NIK/WER)