BUDAPEST, SENIN –Dua pecatur Indonesia, Master Internasional Novendra Priasmoro (2.472) dan Kandidat Master Aditya Bagus Arfan (2.258) berhasil mendapatkan hasil positif di dua kejuaraan yang diikuti pada Februari, yakni First Saturday di Budapest, Hongaria 2-12 Februari dan Third Saturday di Djenovici, Montenegro 17-23 Februari. Dari dua turnamen itu, Novendra menambah 20 poin rating dan Aditya menambah 280 poin rating.
Hasil itu membuka peluang Novendra untuk segera meraih gelar grand master (GM), setelah meraih norma ketiganya pada babak kedelapan First Saturday, Februari. Novendra butuh tambahan 28 poin rating untuk menjadi 2.500, syarat minimum menjadi GM.
Adapun Aditya berpeluang besar menjadi internasional master (IM). Pecatur berusia 13 tahun itu hanya butuh tambahan 7 poin untuk mendapatkan norma IM pertama. Ia butuh tiga norma IM dan tambahan 142 poin rating untuk menjadi IM.
Melihat grafik Novendra dan Aditya sebulan terakhir, mereka punya peluang mencapai target itu dalam waktu dekat. Apalagi, mereka punya kesempatan tampil di dua turnamen lagi, yakni First Saturday dan Third Saturday edisi Maret. Pada First Saturday, 2-10 Maret, Novendra berlaga pada kategori GM dan Aditya pada kategori IM.
”Novendra harus memaksimalkan turnamen ini untuk menambah poin ratingnya dan memenuhi syarat terakhir sebagai GM. Dia harus fokus meraih kemenangan agar target tambahan 28 poin tercapai,” ujar Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) dihubungi dari Jakarta, Senin (4/3/2019).
Pada kejuaraan kali ini, Novendra mengawalinya dengan cukup bagus, mengumpulkan 1,5 poin dari satu kali menang dan sekali remis. Kemenangan diraih pada babak pertama atas pecatur Jerman FM Theo Gungl (2.369), Sabtu (2/4).
Kemenangan itu diraih Novendra dengan cukup mudah karena Gungl melakukan blunder dengan memukul kuda Novendra. Posisinya terbuka dan membuat Novendra dapat memaksakan pertukaran gajah, menukar benteng dengan menteri, dan menjepit gajah kedua Gungl.
Novendra hanya perlu 17 langkah untuk menyudahi permainan Gungl dan mendapatkan tambahan 3,6 poin rating. ”Kemenangan pertama penting untuk menaikkan kepercayaan diri agar dapat menyelesaikan turnamen. Semoga saya dapat mengumpulkan banyak poin untuk memenuhi syarat menjadi GM,” kata Novendra.
Namun, Novendra mendapatkan lawan berat, pecatur tuan rumah, IM Gergely Kantor (2.490) pada babak kedua. Namun, Novendra mendapatkan lawan berat pada babak kedua. Pecatur tuan rumah, IM Gergely Kantor (2.490) bermain dengan pertahanan yang rapat sehingga Novendra kesulitan untuk menekannya. Adu perwira yang dilakukan Novendra setelah langkah kesepuluh dan beberapa jebakan yang disusunnya tidak membuahkan hasil maksimal.
Kantor justru dapat membalik keadaan dan balik menekan pada langkah ke-27. Namun, Novendra dapat terus mengimbangi permainan Kantor dan memaksakan hasil imbang. Hasil remis itu membuatnya mendapat tambahan 0,3 poin rating sehingga dalam dua babak, Novendra mengumpulkan 3,9 poin rating.
”Mudah-mudahan, saya bisa mengumpulkan banyak poin dari dua turnamen ini. Target saya, bisa menjadi GM di Third Saturday nanti,” tuturnya.
Peluang Aditya
Aditya yang baru pertama kali berlaga di kategori IM juga tampil menawan pada babak pertama dengan mengalahkan pecatur Hongaria Ferenc Gombocz Jr (2.194). Berbeda dengan Novendra yang bermain singkat, Aditya justru harus bermain hingga 70 langkah selama lima jam.
Aditya yang tidak mau kalah bermain sangat hati-hati dan fokus. Bermain dengan buah catur hitam, Aditya mengimbangi permainan Gombocz dan tidak memberinya ruang untuk menekan. Keunggulan waktu yang dimiliki Gombocz menjadi sia-sia karena Aditya dapat menebak semua langkah dan jebakannya.
Pada langkah ke-50, Aditya mulai mendapat keunggulan secara posisi. Ia mulai menyerang sayap raja dan dengan tekun mencari kelengahan lawan. Pada langkah ke-70, Gombocz yang tidak memiliki harapan untuk menahan remis akhirnya memilih menyerah.
Pada babak kedua, Aditya mendapat perlawanan yang lebih ketat dari pecatur tuan rumah lain, Bence Leszko (2.134). Leszko bermain bertahan dengan ketat dan menyulitkan Aditya untuk menyerang. Keduanya akhirnya sepakat untuk remis karena kualitas buah catur mereka masih seimbang dan tidak ada peluang untuk menang. Dengan hasil itu, Aditya mengumpulkan 1,5 poin dari satu kali menang dan satu kali remis. Secara rating, Aditya menambah 9,6 poin rating.
”Aditya berada pada fase baru dalam karier caturnya. Dia baru pertama kali berlaga di kategori IM yang jauh lebih berat. Mudah-mudahan, dia bisa tetap bermain optimal seperti di dua kejuaraan sebelumnya,” pungkas Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi.