Menteri PUPR Monitor Banjir di Tol Kertosono-Ngawi
›
Menteri PUPR Monitor Banjir di...
Iklan
Menteri PUPR Monitor Banjir di Tol Kertosono-Ngawi
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan terus memonitor banjir di ruas Jalan Tol Kertosono-Ngawi. Dari hasil pemantauan tim di lapangan, terdapat paripet atau tanggul sungai yang jebol sehingga air meluap dan menggenangi jalan tol.
“Ini saya monitor terus karena Presiden minta saya monitor,” kata Basuki, di sela-sela kunjungannya ke Lampung, Kamis (7/3/2019) malam.
Dia mengatakan, Dirjen Bina Marga dan Dirjen Sumber daya Air telah menggelar rapat bersama Gubernur Jawa Timur dan Bupati Madiun untuk membahas masalah ini. Dari hasil pemantauan, curah hujan di sepanjang daerah aliran Bengawan Solo sangat lebat, 150 milimeter per hari. Hal itu terjadi sejak Senin.
Hujan tersebut membuat sungai tidak dapat menampung air hujan. Kapasitas air yang masuk ke kali mencapai 1.060 meter kubik per detik, sementara daya tampung kali 1.040 meter kubik. “Ada 20 meter parapet atau tanggul jebol. Itu yang menyebabkan banjir sekiarang ini” ujar Basuki.
Sebelumnya diberitakan, banjir melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur, Kamis (7/3/2019). Banjir tersebut antara lain terjadi di Kabupaten Madiun, Ponorogo, dan Ngawi yang disebabkan luapan Bengawan Solo dan anak-anak sungai seperti Bengawan Madiun, Kali Jeroan, Kali Piring, dan Kali Glonggong.
Lalu lintas kendaraan sempat terganggu karena jalan tol tidak bisa dilewati kendaraan kecil. Polisi dan petugas Jasa Marga mengeluarkan semua kendaraan kecil di pintu Tol Caruban sehingga antrean panjang sulit dihindari. Butuh waktu satu jam untuk menembus antrean.