Aktris Happy Salma mengaku tidak suka mendengar pembacaan puisi yang lazim ditampilkan. Oleh karena itu, Happy tertantang untuk menampilkan puisi dari karya sejumlah sastrawan ternama Indonesia dengan cara yang berbeda dan baru pertama kali dilakukan.
“Saya jadi terpikir, bisa enggak ya puisi jadi alur cerita? Saya maunya puisi dari sastrawan ternama Indonesia itu bisa jadi bagian dialog seperti dialog sehari-hari. Saya enggak mau puisi dibawakan seperti membaca puisi yang biasa kita dengar,” kata Happy mengisahkan persembahan terbaru Titimangsa Foundation yang akan mementaskan konser musikal bertajuk Cinta Tak Pernah Sederhana di Taman Ismail Marzuki, pada 16-17 Maret 2019.
Happy menuturkan pertunjukkan ke-30 Titimangsa Foundation yang didirikannya ini juga terasa istimewa karena baru pertama kali bekerja sama dengan Balai Pustaka (BP). Nama BP tidak asing bagi Happy yang mengaku kenal ketika kelas 5 SD. Saat itu, di sekolahnya siswa diwajibkan membaca karya sastra.
“Layar Terkembang adalah cinta pertama saya pada buku sastra. Buku itu terbitan BP. Jadi, ini juga sebagai persembahan terima kasih pada BP yang membuat kami terpelajar dengan buku-buku terbitan BP,” kata Happy.
Happy bersyukur sutradara Agus Noor mampu mewujudkan ide untuk membuat konser musikal puisi yang menjadi bagian alur cerita dan dialog. Ada sekitar 25 penyair Indonesia yang penggalan karya puisinya dijadikan dialog dalam pementasan ini. Puisi-puisi itu disusun menjadi percakapan atau dialog, nyanyian, dan diwujudkan ke dalam tata visual yang indah dan mengah dalam bentuk konser musikal.
Happy juga merasa bahagia karena dia didukung sejumlah aktor dan aktris terbaik negeri ini yang berkomitmen dalam pertunjukkan nanti. Ada Reza Rahardian, Marsha Timothy, Chelsea Islan, Atiqah Hasiholan, Sita Nursanti, Teuku Rifnu Wikana, dan Butet Kartaredjasa.
“Yang terlibat ini artis yang melakukan CSR. Soalnya teater kan belum hidup secara industri. Secara materi, jujur saja aku tidak bisa memberikan seperti yang biasa mereka dapatkan. Karena itu, aku senang banget mereka mau terlibat dan menunjukkan totalitas dalam berlatih,”kata Happy.
Happy berharap pementasan konser musikal puisi-puisi cinta ini juga dapat mengademkan suasana politik yang sedang panas di negeri ini. ”Kami baru sadar kalau tanggal 17 Maret nanti kan ada debat kandidat Pilpres ya. Anggap saja ini bagian dari kontribusi kami untuk menyejukkan suasana bangsa supaya terus damai dan bersatu,” kata Happy.
Happy menambahkan pertunjukan kali ini juga berkaitan dengan upaya memperkenalkan karya para sastrawan Indonesia. “Sebagai orang yang mengenal karya sastra Indonesai lewat buku-buku terbitan BP, saya begitu terharu bisa bekerja sama,” ujar Happy.