BALIKPAPAN, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, meminta tim sukarelawan bekerja lebih efektif dalam sebulan terakhir jelang hari pemungutan suara. Hal itu sebagai bentuk evaluasi dari hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Rabu (20/3/2019) yang mencatat selisih elektabilitas 11,8 persen dengan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan penelitian Litbang Kompas pada akhir Februari hingga awal Maret 2019 yang dirilis pada Rabu (20/3/2019), elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin mencapai 49,2 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno 37,4 persen. Selisih elektabilitas kedua paslon 11,8 persen. Survei ini melibatkan 2.000 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error sebesar 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Selisih sebesar 11,8 persen ini menyempit dibandingkan dengan hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2018. Pada awal masa kampanye tersebut, Jokowi-Amin unggul dengan raihan sebesar 52,6 persen dibandingkan dengan 32,7 persen atas Prabowo-Sandi, atau dengan selisih 19,9 persen.
Ma’ruf Amin pun mendorong Tim Kampanye Nasional (TKD) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Amin serta sukarelawan sayap pendukung pasangan nomor urut 01 untuk digerakkan lebih efektif lagi sehingga bisa mendongkrak elektabilitas Jokowi-Amin.
”Lembaga formalnya TKN dan TKD harus dipergiat, tetapi di bawah juga banyak relawan. Relawan ini harus dikoordinasikan dan digerakkan secara lebih efektif,” kata Ma’ruf Amin setiba di Balikpapan, Rabu, (20/3) malam.
Guna meningkatkan dukungan bagi paslon Jokowi-Amin, Ma’ruf Amin juga akan berfokus di beberapa daerah yang belum menjadi basis dukungan tradisional bagi paslon tersebut, seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Ma’ruf juga akan berfokus di beberapa daerah yang belum menjadi basis dukungan tradisional bagi paslon nomor urut 01.
Tiga provinsi tersebut adalah daerah-daerah yang dimenangi oleh pasangan Prabowo-Hatta pada Pemilu 2014. Melalui beberapa kunjungan, Ma’ruf Amin telah meningkatkan perolehan dukungan Jokowi-Amin di tiga provinsi tersebut. Hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2018 menunjukkan bahwa Jokowi-Amin hanya memperoleh dukungan sebesar 39,3 persen di Jawa Barat, tetapi pada Maret 2019 telah meningkat menjadi 42,1 persen.
”Kita genjot lagi, pulang dari sini, Jakarta, Banten, dan Jabar lagi,” ujar Ma’ruf Amin.
Selama awal pekan ini, Ma’ruf Amin telah melakukan silaturahmi untuk memperkuat basis dukungannya di Jawa Timur, termasuk mencoba menggoyang basis lawan yang kuat di Pulau Madura. Dalam kunjungannya ke Madura, Ma’ruf Amin berkunjung ke kalangan santri dan warga Nahdlatul Ulama.
Militansi santri diharapkan dapat mendorong peningkatan perolehan suara di daerah tersebut. ”Ya, semua ulama yang memimpin jamaah tarekat kami jalin silaturahmi,” kata Maruf.