Cerita Militer Kompas TV, ”Pasukan Tangguh Warisan Diponegoro”
›
Cerita Militer Kompas TV,...
Iklan
Cerita Militer Kompas TV, ”Pasukan Tangguh Warisan Diponegoro”
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompas TV sebagai televisi berita independen tepercaya akan kembali menayangkan episode terbaru dari program semidokumenter Cerita Militer. Kali ini, cerita yang diangkat tentang ”Pasukan Tangguh Warisan Diponegoro”.
Cerita Militer merupakan sebuah program yang memperlihatkan kisah perjalanan personel TNI dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program ini bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia.
Cerita Militer ”Pasukan Tangguh Warisan Diponegoro” akan tayang pada Minggu, 24 Maret 2019 pukul 22.00 di Kompas TV.
Reestia Dela, News Entertainment Manager Kompas TV, mengatakan, episode Cerita Militer tentang ”Pasukan Tangguh Warisan Diponegoro” bertujuan untuk mengajak pemirsa ikut merasakan kebanggaan menyaksikan prajurit-prajurit dari Kesatuan Komando Daerah Militer IV Diponegoro.
”Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas total wilayah 7,81 juta kilometer persegi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi TNI untuk melindungi keutuhan Indonesia. Dibutuhkan prajurit-prajurit terbaik dengan kesiapan fisik dan mental yang matang. Selain prajurit yang tangguh, tentunya persenjataan serta alutsista yang canggih juga akan menunjang misi dalam melindungi negeri Indonesia tercinta,” ucap Reestia Dela di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Cerita Militer kali ini akan membahas sejumlah kesatuan yang tergabung dalam Komando Daerah Militer IV Diponegoro. Pemirsa akan diajak untuk lebih mengenal dua kesatuan yang terletak di ibu kota Jawa Tengah, Semarang, itu.
Kesatuan itu ialah Yonif Raider 400 yang memiliki prajurit tangguh, dapat menyerang dengan cepat, senyap, dan tepat. Turut pula ditampilkan kesatuan Yon Arahanud 15 yang memiliki sejumlah alutsista baru untuk melindungi serta menjaga keamanan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Selain itu, dalam episode tersebut juga akan ditampilkan kolaborasi TNI dan Polri dalam menghibur pengunjung wihara di jantung Kota Semarang.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan, tayangan seperti itu berguna untuk mengenalkan serta mengedukasi masyarakat tentang tugas pokok dan fungsi satuan-satuan yang ada di dalam tubuh TNI.
”Tayangan yang informatif. Melalui tayangan seperti ini, masyarakat bisa mengenal TNI, baik dari aspek profesionalitas maupun sisi humanisme prajurit,” ucap Sisriadi.
Ia menambahkan, apabila memungkinkan, perlu dibuat survei atau tanggapan pemirsa terhadap tayangan Cerita Militer. Survei berguna sebagai masukan-masukan yang menarik untuk pengembangan organisasi TNI ke depannya. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)