Gerakan #SaveMeratus Kirim 1.000 Lebih Surat ke Presiden
›
Gerakan #SaveMeratus Kirim...
Iklan
Gerakan #SaveMeratus Kirim 1.000 Lebih Surat ke Presiden
Lebih dari 1.000 surat yang ditulis warga Kalimantan Selatan di berbagai tempat, dikirim kepada Presiden Joko Widodo. Melalui surat-surat itu, warga meminta Presiden turun tangan menyelamatkan Pegunungan Meratus dari pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS – Lebih dari 1.000 surat yang ditulis warga Kalimantan Selatan di berbagai tempat, dikirim kepada Presiden Joko Widodo. Melalui surat-surat itu, warga meminta Presiden turun tangan menyelamatkan Pegunungan Meratus dari pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit.
Surat-surat itu ditulis warga Kalsel dalam aksi ”Serentak Menulis Surat kepada Presiden untuk Selamatkan Meratus” yang digelar Minggu (17/3/2019) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Aksi tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari gerakan #SaveMeratus. Penulisan dilakukan di 13 kabupaten/kota di Kalsel dan di luar Kalsel, yakni Balikpapan, Yogyakarta, Malang, serta di luar negeri, yakni Taiwan.
”Lebih dari 1.000 surat warga kami kirim kepada Presiden melalui Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel. Kemarin (Jumat), surat-surat itu dibawa pengurus Walhi Kalsel ke Jakarta,” kata Nursiwan, selaku Koordinator Aksi Menulis Surat kepada Presiden di Banjarbaru, Sabtu (23/3).
Menurut Nursiwan, jumlah surat yang terkumpul dalam aksi tersebut mungkin tidak seberapa banyak. Namun, yang terpenting bukan jumlahnya, melainkan substansinya. Surat itu menunjukkan bahwa masyarakat Kalsel memiliki kepedulian terhadap penyelamatan Pegunungan Meratus.
Pegunungan Meratus yang membentang sepanjang 650 kilometer, melintasi delapan kabupaten di Kalsel hingga Kalimantan Timur telah mengalami kerusakan luar biasa. Kerusakan di setiap daerah sangat beragam, namun secara umum tergolong parah.
”Menulis surat mungkin oleh sebagian orang dianggap sepele. Namun, ini merupakan curahan hati dan kepedulian manusia terhadap alamnya. Karena jika keseluruhan Pegunungan Meratus rusak, bencana bakal sangat mudah terjadi di Kalsel,” tuturnya.
Surat itu menunjukkan bahwa masyarakat Kalsel memiliki kepedulian terhadap penyelamatan Pegunungan Meratus
Nursiwan berharap surat-surat itu sampai ke tangan Presiden dan mendapat respons baik. ”Kami berharap Presiden bersikap tegas untuk melindungi dan menyelamatkan Meratus dari pertambangan batubara dan perkebunan sawit,” ucapnya.
Menurut Direktur Walhi Kalsel Kisworo Dwi Cahyono, gerakan #SaveMeratus adalah gerakan masyarakat yang bertujuan baik sehingga didukung Walhi. Tujuan gerakan adalah meminta semua pihak, terutama pemerintah pusat dan daerah untuk menyelamatkan dan melindungi seluruh Pegunungan Meratus yang melintasi delapan kabupaten di Kalsel hingga Kaltim.
”Kondisi Meratus di setiap kabupaten berbeda-beda. Ada yang sudah rusak sangat parah, parah, dan setengah parah. Kalau tidak ada kebijakan dan keberpihakan pemerintah untuk melindungi Meratus, bencana pasti akan sangat mudah dan sering terjadi di Kalimantan,” ujarnya.
Saat ini, hanya kawasan Pegunungan Meratus di Hulu Sungai Tengah yang masih terjaga. Masyarakat di sana sudah sangat lama menolak tambang batubara dan perkebunan sawit. Warga masih hidup damai, tenteram, dan sejahtera tanpa pertambangan dan perkebunan sawit.
”Kami bersama gerakan #SaveMeratus meminta Presiden Joko Widodo bersikap tegas dengan mencabut izin yang telah dikeluarkan Kementerian ESDM kepada PT MCM yang akan menambang batubara di Pegunungan Meratus, Hulu Sungai Tengah,” kata Kisworo.
Manajer Data, Program, dan Kampanye Walhi Kalsel, Rizqi Hidayat mengatakan, surat-surat dari warga Kalsel kepada Presiden akan diserahkan kepada Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati di Jakarta untuk kemudian diserahkan ke Kantor Staf Presiden (KSP). Selanjutnya, KSP diminta menyampaikan surat-surat itu kepada Presiden.
”Kami berharap surat-surat itu bisa langsung dibaca Presiden dan Presiden bisa langsung mengambil sikap untuk menyelamatkan Meratus. Sikap Presiden dalam hal ini sangat ditunggu masyarakat Kalsel,” kata Rizqi.