Jalur Pariaman-Naras di Sumatera Barat awal dari rencana besar pembukaan jalur lama sepanjang 304 kilometer.
PARIAMAN, KOMPAS Tidak beroperasi 30 tahun, jalur kereta api Stasiun Pariaman-Stasiun Naras sepanjang 7 kilometer di Kota Pariaman, Sumatera Barat, resmi diaktifkan, Jumat (22/3/2019). Reaktivasi itu bagian dari program pemerintah mengaktifkan kembali jalur perkeretaapian 213 km dari total 304 km di Sumbar.
Lebih jauh, reaktivasi itu diharapkan mengurangi kemacetan jalan raya, meningkatkan perjalanan wisata, dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Jalur Stasiun Pariaman-Stasiun Naras dilayani KA Sibinuang.
Peresmian pengoperasian kembali jalur itu dilakukan di Stasiun Naras, sekitar 60 km utara Kota Padang. ”Kemenhub akan melanjutkan reaktivasi jalur hingga Bukittinggi dan Payakumbuh,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat reaktivasi jalur, kemarin. Turut hadir Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wali Kota Pariaman Genius Umar, dan anggota Komisi V DPR, Alex Indra Lukman.
Budi Karya mengatakan, Indonesia negara dengan banyak pulau, provinsi, dan kabupaten, dengan kebinekaan. ”Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki konsep Indonesia tidak hanya berpusat di Jawa, melainkan Indonesia sentris,” katanya.
Terkait itu, Kemenhub wajib menerjemahkan visi Presiden, di antaranya memastikan daerah-daerah berkembang. Reaktivasi lintas pelayanan Stasiun Pariaman-Stasiun Naras dimulai 2015. Biayanya dari APBN Rp 52 miliar.
”Anggaran untuk mengganti batang rel, bantalan beton 6,7 km, peningkatan fasilitas persinyalan, pembangunan 11 jembatan, dan modernisasi stasiun,” kata Zulfikri. Saat ini, total jalur kereta api di Sumbar yang beroperasi, termasuk Pariaman-Naras, 72 km.
Peresmian kemarin merupakan jalur kedua yang direaktivasi di Sumbar setelah lintas Lubuk Alung-Kayu Tanam dengan KA Perintis Lembah Anai sepanjang 20 km tahun 2016. Sumbar menjadi daerah pertama pengoperasian jalur KA yang direaktivasi.
Masih berlanjut
Tahun ini, Kemenhub akan melanjutkan reaktivasi jalur KA di wilayah Sumbar pada segmen Stasiun Padang menuju Pulau Air. Panjang jalur 3 km. Sejauh ini, pembangunan KA di Sumbar telah dimanfaatkan maksimal. Data jumlah penumpang KA Sibinuang dalam lima tahun terakhir naik dua kali lipat.
”Tahun 2014, jumlah penumpang KA Sibinuang 640.000 penumpang dan pada 2018 mencapai 1,2 juta penumpang. Untuk KA Minangkabau Express, khususnya pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2019, jumlah penumpang tertinggi 5.770 orang per hari,” katanya.
Untuk tarif, KA Sibinuang Rp 5.000, KA Bandara Rp 5.000 (Stasiun Padang-Stasiun Tabing), Stasiun Padang-BIM Rp 10.000, dan KA Perintis Lembah Anai Rp 3.000.
Juliati (58), warga Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, senang dengan beroperasinya jalur Stasiun Pariaman-Naras. ”Selain lebih dekat dan nyaman, ongkosnya murah. Fasilitas stasiun lengkap, seperti mushala, toilet, dan ruang tunggu,” kata Juliati.
Wali Kota Pariaman Genius Umar optimistis kehadiran jalur itu akan berdampak positif bagi masyarakat dan pemerintah kota yang tengah mengembangkan sektor pariwisata. ”Kunjungan wisatawan ke Pariaman setahun sampai 3 juta orang, sekitar 1 juta lebih menggunakan kereta api,” katanya.
Irwan Prayitno berharap reaktivasi bisa dilanjutkan hingga Bukittinggi dan Payakumbuh. Langkah itu akan mengurai kemacetan jalan raya, terutama pada akhir pekan. (ZAK)