BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh semakin serius menggarap potensi wisata Muslim. Pasar wisatawan Muslim dunia sangat potensial dan sesuai dengan karakteristik Aceh.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Jamaluddin, di Banda Aceh, Minggu (24/3/2019), mengatakan, ada beberapa negara Muslim yang menjadi sasaran, seperti Malaysia, Turki, dan negara di Timur Tengah. ”Akhir bulan ini kami ikut Festival Islam Johar Baru, Malaysia. Kami melakukan promosi wisata ke negara-negara Muslim karena potensinya cukup besar,” ujar Jamaluddin.
Jamaluddin mengatakan, Aceh memiliki potensi wisata islami yang layak ditawarkan, seperti Masjid Raya Baiturrahman, budaya keislaman, dan situs-situs peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam. Selain itu, Aceh sebagai pintu masuk Islam ke Nusantara juga menjadi bahan kajian menarik bagi Muslim dunia.
Aceh memang serius membenahi diri menjadi daerah wisata halal. Pada 2016, dalam ajang penghargaan wisata halal dunia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Aceh memperoleh penghargaan sebagai destinasi budaya halal terbaik dunia dan bandar udara wisata halal terbaik.
”Menteri Pariwisata juga mendorong Aceh agar fokus menggarap potensi wisata Muslim,” kata Jamaluddin.
Kunjungan wisatawan Muslim asing ke Aceh pada 2018 sebanyak 35.000 orang dan ditargetkan naik pada tahun ini menjadi 40.000 orang. Sejumlah kegiatan telah dirancang, seperti festival Ramadhan, pentas seni budaya Islam, haul Sultan Iskandar Muda, dan peringatan bencana tsunami.
Secara umum, kunjungan wisatawan ke Aceh meningkat. Pada 2016, jumlah kunjungan wisata 2,1 juta orang, naik menjadi 2,3 juta pada 2017. Pada 2018, kunjungan kembali naik menjadi 2,5 juta. Sementara target 2019 sebanyak 3 juta kunjungan.
Perkembangan wisata Aceh juga dapat dilihat dari pertumbuhan hotel di Banda Aceh. Pada 2010, jumlah hotel dan wisma di Banda Aceh hanya 39 unit, pada 2018 naik hampir 100 persen menjadi 77 unit. Pertumbuhan hotel berbanding lurus dengan kenaikan kunjungan wisatawan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, kegiatan wisata yang digelar pemerintah memberikan multiefek terhadap ekonomi warga. Warga menjual kuliner dan kerajinan di lokasi kegiatan. ”Meski keuntungan tidak langsung masuk ke kas daerah, efek positif akan langsung dirasakan warga Aceh,” kata Nova.
Saat peluncuran kalender kegiatan wisata Aceh 2019 di Jakarta, Jumat (22/3/2019), Nova secara khusus meminta kesediaan Menteri Pariwisata agar memasukkan Sabang sebagai salah satu destinasi wisata nasional.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, potensi pasar wisata halal dunia mencapai 200 miliar dollar AS. Namun, Indonesia belum mampu menggarap secara maksimal. ”Masih banyak potensi yang bisa digarap. Apalagi, potensi 200 miliar dollar AS itu belum termasuk mode, makanan, industri jasa keuangan perbankan, dan asuransi,” ujar Arief Yahya (Kompas, Rabu 29/1/2016).
Berdasarkan studi Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2016, total jumlah wisatawan Muslim dunia mencapai 117 juta pada 2015. Jumlah itu diperkirakan terus bertambah hingga mencapai 168 juta wisatawan pada 2020 dengan pengeluaran di atas 200 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2,6 triliun.