JAKARTA, KOMPAS —Transportasi umum di Jakarta memasuki babak baru dengan diluncurkannya kereta moda raya terpadu atau MRT, Minggu (24/3/2019) ini. Meski baru beroperasi di rute yang sepenggal, MRT semakin memperlihatkan keberpihakan pemerintah terhadap transportasi modern di Ibu Kota.
Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan meresmikan MRT fase 1 di Bundaran Hotel Indonesia (HI). MRT fase 1 ini memiliki rute Bundaran HI-Lebak Bulus sepanjang sekitar 16 kilometer. Sebagian jalur, yakni dari Lebak Bulus hingga Senayan, merupakan jalur layang dan sebagian lagi terowongan bawah tanah.
Pembangunan fisik MRT berlangsung enam tahun sejak 2013.
Ketua Komisi Hukum dan Humas Dewan Transportasi Kota Jakarta Ellen Tangkudung, Sabtu (23/3), mengatakan, operasional MRT ini menjadi babak baru transportasi massal di Ibu Kota setelah perencanaan dilakukan sejak 1980-an.
”Adanya MRT menunjukkan kita memiliki transportasi modern seperti di negara lain meski masih terbatas dari sisi rute,” ucapnya.
Sebagai transportasi modern, menurut Ellen, MRT harus segera menyelesaikan persoalan tiket dan integrasi antarmoda agar memudahkan penggunanya.
”PT MRT Jakarta sebagai operator juga mesti menjaga standar pelayanan minimum yang mencakup ketepatan perjalanan kereta dan keselamatan bagi pengguna angkutan umum,” katanya.
MRT juga menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap transportasi umum. Apalagi, kewenangan penyediaan angkutan umum ada di tangan pemerintah.
Saat ini, pengguna angkutan umum masih minim. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat, proporsi pengguna transportasi umum di Jabodetabek baru 24 persen. Tahun 2029, BPTJ menargetkan penggunaan transportasi umum di wilayah ini mencapai 60 persen.
Integrasi antarmoda
Guna memenuhi target pengguna angkutan umum, berbagai langkah mesti dilakukan, termasuk perluasan jangkauan dan kemudahan mengakses angkutan umum. Tujuannya untuk menarik pengguna kendaraan pribadi beralih menjadi penumpang angkutan umum.
Agung Wicaksono, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, menjelaskan, mulai Jumat (22/3) tersedia rute integrasi bus Transjakarta dengan MRT.
Rute integrasi itu khususnya menghubungkan wilayah sekitar Jakarta ke stasiun-stasiun MRT. Rute ini dijalankan sesuai izin operasional BPTJ.
Beberapa rute integrasi itu adalah BSD-Bundaran Senayan (S12), Bintaro-Blok M (S31), Pondok Cabe-Tanah Abang (S41), Jatijajar-Lebak Bulus (D21), dan Cinere-Kuningan (D31). ”Kelima rute tersebut melayani masyarakat pukul 05.00-22.00,” ujarnya.
Transjakarta mengoperasikan bus premium, Royaltrans, untuk melayani masyarakat di rute S31, S12, dan D31. Sementara untuk rute S41 dan D21 dilayani bus Metrotrans dengan tarif reguler.
Transjakarta juga menyiapkan layanan JakLingko rute Lebak Bulus-Pondok Labu (JAK3), Petukangan-Lebak Bulus (JAK32), Ragunan-Lebak Bulus (JAK45), Dukuh Atas-Samratulangi (DA1), Dukuh Atas-Tanah Abang (DA2), Dukuh Atas-Kuningan (DA3), dan Dukuh Atas-Kota (DA4).
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengakui, PT MRT Jakarta masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah, di antaranya penyediaan lahan parkir atau park and ride di Stasiun Lebak Bulus, penyediaan lokasi naik- turun penumpang bus Transjakarta, area transit bus Transjakarta, penataan parkir dan PKL ilegal, hingga penataan titik penjemputan serta penurunan penumpang ojek di setiap stasiun MRT.
Perbaikan dijanjikan terus dilakukan untuk membuat pengguna MRT aman dan nyaman.
Saefulloh (27), karyawan sebuah sekolah di kawasan Serpong, berharap Stasiun Lebak Bulus lebih ditata. ”Harapannya (stasiun) semakin rapi dan ramah terhadap penumpang, difabel, dan pejalan kaki. Sekarang, bunyi klakson karena kendaraan padat bikin tidak nyaman,” katanya.
Fase 2
Selain meresmikan MRT fase 1, pada saat yang sama juga akan dilakukan pencanangan pembangunan fase 2 MRT Jakarta. Sesuai dengan studi kelayakan (feasibility study), trase fase 2 MRT Jakarta direncanakan dibangun dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sejauh 8,3 kilometer meski dalam perkembangan, lahan Kampung Bandan untuk depo dan stasiun belum jelas statusnya.
Oleh karena itu, agar tidak mengganggu pembangunan fase 2, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru menerbitkan penetapan lokasi jalur trase fase 2 Bundaran HI ke Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu, mengemukakan, setelah melalui pembahasan dan koordinasi dengan Kementerian Sekretaris Negara, akhirnya disetujui fase 2 MRT Jakarta dapat melewati area Taman Monumen Nasional (Monas). Persetujuan tersebut baru diberikan dua pekan lalu.
Koordinasi bersama Kemsetneg terkait rute MRT fase 2 ini sudah berlangsung sejak akhir 2018. (HLN/ART/E22)