Jerman masih berjuang mengatasi masalah untuk bisa kembali bangkit sebagai tim yang disegani di dunia. Namun, Belanda semakin mempersulit usaha mereka.
AMSTERDAM, RABU — Rasisme dan perdebatan mengenai pemilihan pemain menjadi dua hal yang selalu membuat kegaduhan di tim nasional Jerman sejak tahun lalu. Padahal, bukan dua hal itu yang dibutuhkan Jerman untuk menghadapi Belanda pada laga penyisihan Grup C kualifikasi Piala Eropa 2020 di Stadion Johan Cruyff, Amsterdam, Senin (25/3/2019) pukul 02.45 WIB.
Jerman saat ini membutuhkan kekuatan untuk bisa bangkit setelah terpuruk pada Piala Dunia Rusia 2018. Kekuatan yang bisa diperoleh apabila rakyat Jerman bersatu mendukung para pemain.
Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Kepolisian Jerman tengah memeriksa tiga pria berusia 30-40 tahun yang diduga melakukan pelecehan rasial terhadap dua pemain Jerman, Leroy Sane dan Ilkay Gundogan. Insiden itu terjadi ketika Jerman ditahan imbang Serbia, 1-1, pada laga persahabatan di Stadion Volkswagen Arena, Wolfsburg, Jumat (21/3/2019) dini hari WIB.
Pelecehan rasial itu terungkap setelah seorang jurnalis, Andre Voigt, mendeskripsikan peristiwa itu melalui video di laman Facebook. ”Sungguh menyedihkan hal ini terjadi pada tahun 2019. Rasisme seharusnya tidak terjadi di stadion atau di mana pun,” kata pemain timnas Jerman, Serge Gnabry.
Pelecehan serupa pernah dialami gelandang Jerman, Mesut Oezil, setelah pemain keturunan Turki itu berfoto bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Oezil pun menjadi sasaran caci maki publik Jerman yang mempertanyakan nasionalismenya. Lebih parah lagi, Oezil dijadikan kambing hitam atas kegagalan Jerman pada Piala Dunia 2018.
Tidak tahan dengan tekanan tersebut, Oezil memutuskan mundur dari timnas. Ia merasa tidak dihargai, yang membuat Jerman kehilangan salah satu gelandang terbaik mereka. Gundogan, yang juga ikut berfoto dengan Erdogan, mendapat perlakuan sama, tetapi masih bertahan di timnas. Peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran bagi Jerman untuk bisa bangkit melalui Piala Eropa 2020.
Namun, kini giliran Sane, pemain berdarah Jerman-Senegal, yang menjadi korban. Padahal, pemain yang berkilau di Manchester City ini sangat dibutuhkan Jerman untuk mendongkrak produktivitas gol. Pemain lain juga ikut terpengaruh. ”Pelecehan rasial itu jelas memengaruhi saya karena saya punya kulit yang sewarna dengan Sane,” kata Gnabry, yang ayahnya berasal dari Pantai Gading.
Pemilihan pemain
Pelecehan rasial itu juga menjadi ironi karena Sane pernah menjadi pemain yang didukung publik ketika dicoret oleh Pelatih Jerman Joachim Loew dari skuad timnas pada Piala Dunia 2018. Sane yang turut berkontribusi mengantar City sebagai juara Liga Inggris musim 2017-2018 justru disingkirkan.
Kali ini Loew kembali membuat kontroversi dengan mencoret tiga bintang Bayern Muenchen, yaitu Jerome Boateng, Thomas Mueller, dan Mats Hummels. Loew kemudian memasukkan beberapa pemain yang minim jam terbang seperti Lukas Klostermann, Niklas Stark, dan Maximillian Eggeistein.
Langkah berani ini dilakukan Loew untuk meremajakan tim. Hasil imbang melawan Serbia merupakan gambaran dari kekuatan tim baru racikan Loew itu. ”Saya sangat terkejut (dengan pencoretan ketiga pemain itu). Namun, hanya Loew yang punya gagasan dan pemahaman bagaimana ia bisa membangun timnya untuk jangka panjang,” kata Direktur Olahraga Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) Nico-Jan Hoogma, seperti dikutip laman Welt.
Belanda akan menjamu Jerman pada laga kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup C di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Senin (24/3/2019) dini hari WIB. Belanda, meski juga sempat terpuruk karena gagal tampil pada Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018, sudah mulai bangkit. Mereka bisa mengalahkan Jerman dan Perancis untuk keluar sebagai juara Grup 1 di Liga Nasional Eropa. Pada laga pertama kualifikasi Piala Eropa 2020, Jumat dini hari WIB, Belanda juga dengan mudah mengalahkan Belarus, 4-0.
Meski demikian, Belanda berusaha untuk tidak jemawa karena bagaimanapun Jerman merupakan tim dengan tradisi sepak bola yang masih sangat kuat. ”Jerman memang masih tahap membangun tim. Namun, jangan lupa, Belanda juga melalui proses yang sama,” kata bek Belanda, Virgil van Dijk.
Pada laga lainnya di Grup A pada Sabtu (23/3) dini hari WIB, Inggris mengawali kualifikasi dengan kemenangan telak 5-0 atas Ceko di Stadion Wembley. Raheem Sterling menjadi bintang pada laga itu dengan mencetak tiga gol. ”Saya hanya berusaha percaya diri dan tidak perlu mengkhawatirkan apa pun,” kata pemain City tersebut.
Perancis, sang juara dunia, juga meraih kemenangan besar di Grup H saat mengalahkan Moldova, 4-1. Keempat gol itu dicetak Antoine Griezmann, Raphael Varane, Olivier Giroud, dan Kylian Mbappe. (AFP/REUTERS)