Selain sibuk mengajar tari klasik Bali, Ni Ketut Putri Minangsari (45) juga mengurus komunitas yang ia sebut sebagai Unmasked. Komunitas ini secara rutin bertemu setiap tiga bulan sekali untuk melakukan ”ritual” open mic, di mana semua yang hadir ”wajib” membacakan puisi karya sendiri.
Meski tahun 2015, kata Putri, Unmasked berangkat dari sekadar ”iseng”, di Kemang, Jakarta Selatan. ”Eh, semua hadirin sudah tanya, kapan pertemuan berikutnya,” ujar Putri, Rabu (27/3/2019), di Jakarta.
Di antara pertemuan reguler para ”pengabdinya”, sering kali juga dilakukan pertemuan-pertemuan dadakan, terutama jika mendapatkan undangan dari lembaga-lembaga kebudayaan. ”Pusat Kebudayaan Amerika @america termasuk yang sering mengundang kami,” katanya.
Penari yang memiliki puluhan murid di studionya di kawasan Bintaro ini mengaku kaget ketika komunitas sejenis Unmasked berdiri di beberapa kota.
”Di antaranya ada Unspoken Poetry di Bali, Unveiled Poetry di Yogya, dan yang paling baru Undisputed Poetry di Surabaya,” ujar perempuan kelahiran Padang ini.
Dalam komunitas ini, kata Putri, siapa pun boleh berekspresi lewat puisi. ”Dan puisi orisinal karya sendiri dibacakan secara terbuka di depan forum. Itung-itung katarsis...,” katanya.
Maksudnya bersih-bersih diri, ya?
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.