TURIN, JUMAT – Juventus berpeluang menyegel gelar juara Liga Italia untuk kedelapan kali beruntun jika mengalahkan AC Milan di Turin, Sabtu (6/4/2019) Pukul 23.00 WIB ini. Meskipun demikian, fokus perhatian kedua tim sama-sama tertuju ke Liga Champions Eropa.
Secara matematis, “Si Nyonya Besar” bakal meraih scudetto alias trofi juara Liga Italia di akhir pekan ini. Syaratnya, mereka membekap tamunya, Milan, pada Sabtu malam dan keesokan harinya Napoli dikalahkan Genoa di kandangnya sendiri. Saat ini, Juve unggul 18 poin dari Napoli, tim peringkat kedua, dengan delapan laga tersisa di Liga Italia.
“Delapan gelar juara beruntun (Juve) Saat ini dalam fase pemuatan (menunggu). Saat ini, itu semakin dekat dan mendekati akhir. Dua pekan ke depan sangat penting bagi kami,” ujar Giorgio Chiellini, kapten Juve, menjelang duel kontra Milan di Stadion Allianz Turin.
Meskipun ingin segera mengunci scudetto, Juve memilih tetap berhati-hati. Mereka enggan mengumbar nafsu mengejar kemenangan atas Milan, tim di peringkat keempat. Untuk itu, Pelatih Juventus Massimiliano Allegri nampaknya tidak akan mengambil risiko dengan menurunkan skuad penuh, termasuk dua bintangnya, Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.
Pada Kamis (11/4) dini hari WIB mendatang, Juve akan terbang ke Amsterdam untuk menghadapi Ajax di duel pertama perempat final Liga Champions. Bagi Juve, duel ini lebih penting dari laga kontra Milan. Untuk itu, Allegri kemungkinan akan menyimpan Dybala dan Ronaldo yang dikabarkan mulai pulih dari cedera mereka masing-masing.
“Ada sinyal bagus dari Ronaldo terkait laga kontra Ajax. Adapun Dybala, (Mario) Mandzukic, dan (Leonardo) Spinazzola bisa tampil mulai besok. Lalu, (Douglas) Costa bisa bermain melawan Ajax,” ujar Allegri menyebutkan satu persatu pemainnya yang mulai pulih dari cedera.
Duel kontra Milan bisa menjadi persiapan ideal bagi Juve untuk menghadapi Ajax. Seperti Ajax, tim muda yang agresif dan ambisius, Milan punya motivasi besar menghadapi Juve. Rossoneri ingin memperbaiki rekor buruknya di Turin sekaligus menjaga kans finis di peringkat keempat atau jatah tiket terakhir ke Liga Champions musim depan dari Liga Italia.
Milan, yang selalu kalah di tujuh kunjungan terakhirnya ke Turin di Liga Italia, harus bangkit jika ingin memenuhi ambisinya itu. Hasil dua kekalahan dan sekali imbang di tiga laga terakhir membuat mereka kini mulai dikejar Atalanta, tim peringkat kelima. Atalanta, yang kini tengah meroket dan menggilas Bologna 4-1 Jumat lalu, hanya tertinggal satu poin dari Milan.
Untuk itu, Milan kemungkinan bakal tampil menekan dan agresif sejak babak pertama saat menghadapi Juve malam ini demi ambisi meraih tiga poin. “Selalu ada motivasi tampil di markas Juventus. Kami menghadapi salah satu tim terbaik di Eropa. Untuk itu, kami harus mencoba tampil lebih baik dari yang kami lakukan di San Siro (saat dibekap Juve 0-2, akhir 2018 lalu),” tutur Ignazio Abate, bek sayap Milan dikutip Football-Italia.
Eksperimen Milan
Sayangnya, Milan terancam tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh di Turin. Kiper Gianluigi Donnaruma dan gelandang Lucas Paqueta dibekap cedera pasca-ditahan Udinese 1-1, Rabu lalu. Gelandang lainnya, Franck Kessie, dan bek sayap Andrea Conti juga diragukan tampil. Mereka juga telah kehilangan gelandang kreatif, Giacomo Bonaventura, yang bakal absen hingga akhir musim ini.
Maraknya gelandang yang cedera memaksa Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso untuk melakukan eksperimen di beberapa laga terakhir. Paqueta misalnya, sempat dipasang sebagai trequertista (pemain di dua belakang striker) pada laga kontra Udinese. Absennya Paqueta membuat Gattuso agaknya bakal memainkan Suso, penyerang sayap, sebagai trequertista di belakang duet striker muda, Krzysztof Piatek dan Patrick Cutrone.
“Milan tim yang muda. Namun, mereka banyak berkembang. Laga ini bakal sulit dan menjadi simulasi, laga yang membantu kami mempersiapkan laga di Liga Champions (kontra Ajax),” tutur Allegri kemudian.(AFP)