JAKARTA, KOMPAS — Persatuan Catur Seluruh Indonesia mengirimkan enam pecatur ke ajang Asian Zonal 3.3 Chess Championship di Ulaanbaatar, Mongolia, 7-16 April, untuk menjalani seleksi menuju ke Piala Dunia Catur 2019. Percasi mengincar satu tiket bagi pecaturnya untuk menuju ke World Chess Cup atau Piala Dunia Catur 2019.
”Kami mengirimkan tiga pecatur putra dan tiga pecatur putri ke Mongolia. Kami berharap meraih minimal satu dari tiga tiket yang diperebutkan,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Percasi, Jumat (5/4/2019) di Jakarta.
Ketiga pecatur putra yang diberangkatkan adalah GM Susanto Megaranto, IM Novendra Priasmoro, dan Surya Wahyudi. Sementara, ketiga pecatur putri yang berangkat adalah IM irene Kharisma Sukandar, WGM Medina Warda Aulia, dan WIM Chelsie Monica Sihite.
Menurut Kristianus Liem, pada kelompok putri, untuk meraih tiket ke Piala Dunia harus menjadi juara karena hanya ada satu tiket yang tersedia. Pada kelompok putra tersedia dua tiket sehingga pecatur harus menembus dua besar untuk meraih tiket.
Persaingan pada ajang itu bakal sangat ketat karena setiap negara mengirim pecatur terbaik mereka. Namun, pada kelompok putri, persaingan bakal sedikit lebih ringan karena tidak semua pecatur terbaik akan datang.
Pada kelompok putra, tantangan paling berat akan datang dari pecatur Vietnam, Filipina, dan Mongolia. Namun, Susanto dan Novendra masih memiliki peluang jika bertarung dalam performa terbaiknya.
”Susanto dan Novendra adalah pecatur yang sangat bagus jika sedang dalam penampilan puncak. Mereka bisa mengalahkan banyak pecatur yang lebih bagus jika sedang dalam kondisi terbaik. Kuncinya adalah menciptakan situasi yang nyaman dan memotivasi mereka untuk tampil maksimal,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi.
Sebelum mengikuti ajang itu, Novendra, Susanto, dan Irene menjalani beberapa turnamen di luar negeri. Novendra mengikuti tiga turnamen di Hongaria dan Montenegro. Susanto dan Irene mengikuti turnamen di Vietnam dan Uni Emirat Arab. Para pecatur lainnya mengikuti turnamen catur Enerpac Master di Indonesia.
”Turnamen-turnamen itu dapat menjadi ajang pemanasan sebelum mengikuti seleksi Piala Dunia Catur. Semoga mereka semakin terasah dan mampu memberikan permainan terbaik,” kata Eka.
Percasi juga mengundang pelatih asal Rusia GM Ruslan Shcherbakov untuk membimbing para pemain Indonesia. Shcherbakov pernah menjadi pelatih tim catur Indonesia pada 2010-2014 dan membawa hasil yang bagus.
”Shcherbakov merupakan pelatih dengan kepribadian yang mengayomi. Dia dipercaya oleh para pemain dan sangat cocok untuk membimbing para pecatur putri. Semoga Shcherbakov dapat menajamkan kemampuan bermain para pecatur Indonesia,” kata Kristianus.
Selain memperebutkan tiket ke Piala Dunia Catur, beberapa pecatur juga ingin menambah poin rating mereka. Novendra, misalnya, ingin menambah 21 poin lagi agar dapat mencapai 2.500 poin dan memenuhi syarat meraih gelar grand master.
”Saya akan berusaha keras untuk dapat meraih tiket dan menambah poin rating. Saya tidak tahu apakah bisa menambah 21 poin, tetapi saya akan mengusahakannya,” kata Novendra.