Hibah kapal pelayaran rakyat bagi wilayah kepulauan terus ditambah untuk meningkatkan konektivitas antardaerah dalam program tol laut.
SURABAYA, KOMPAS Kementerian Perhubungan menyerahkan 24 kapal pelayaran rakyat kepada sejumlah pemerintah daerah, Senin (15/4/2019), di Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Tambahan armada kapal pelayaran rakyat itu diharapkan meningkatkan konektivitas dan perekonomian masyarakat di kepulauan.
”Kami menyerahkan 24 dari 200 kapal pelayaran rakyat (pelra) yang sudah dan akan dibangun. Harapannya, ini menjadi stimulan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar memberikan dampak sosial dan ekonomi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai penandatanganan serah terima hibah kapal pelra tahun 2018 kepada pemda.
Penyerahan kapal itu dihadiri perwakilan 12 pemda penerima, di antaranya Kabupaten Kayong Utara (Kalimantan Barat), Kabupaten Mesuji (Lampung), dan Kota Bima (Nusa Tenggara Barat). Turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus Purnomo, Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Doso Agung, dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Mochamad Ashari.
Budi Karya menuturkan, penyerahan hibah kapal pelra ini merupakan yang kedua dari program hibah 200 kapal pelra kepada pemda yang memiliki wilayah kepulauan. Sebelumnya, selama 2018, 94 kapal pelra diserahkan kepada beberapa pemda. Sisanya berangsur diserahkan hingga 2020.
Kapal-kapal tersebut akan dikelola pemda untuk melayani antarwilayah kepulauan, melengkapi kapal-kapal besar yang tidak memiliki rute di pulau-pulau kecil.
Keberadaan kapal pelra itu amat penting karena menjadi satu-satunya moda transportasi antarpulau untuk penyeberangan orang dan pengiriman logistik barang dari daerah lain. ”Kapal pelra ini juga bisa digunakan untuk armada ke tempat-tempat wisata,” kata Budi Karya.
Kapal pelra yang dihibahkan kepada pemda terbuat dari kayu dan berjenis kapal pinisi. Kapal bernama KM Banawa Nusantara, misalnya, memiliki ukuran 35 gros tonage (GT); mampu mengangkut 24 penumpang, 5 awak kapal, dan 10 ton barang; serta berlayar hingga 9 knot.
Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, di antaranya kursi dengan sandaran sofa, pendingin ruangan, televisi, dapur, toilet, serta pelampung sesuai jumlah penumpang dan kru kapal.
Ruang nakhoda dilengkapi sistem pemosisi global dan radio komunikasi. Hal ini berbeda dengan mayoritas kapal pelra yang ada, misalnya di Sumenep yang tidak dilengkapi fasilitas keselamatan yang memadai.
Bupati Kayong Utara Citra Duani berterima kasih atas hibah satu kapal pelra. Kapal itu akan digunakan untuk meningkatkan konektivitas antarpulau di kabupaten yang memiliki 103 pulau ini.
Selama ini, lanjut Citra, penyeberangan antarpulau-pulau kecil di kabupaten yang dimekarkan 11 tahun lalu itu hanya dilayani satu kapal yang beroperasi satu kali per minggu. Kapal rakyat yang disebut warga lokal kapal kelotok itu hanya mampu mengangkut penumpang 15 orang. ”Potensi perdagangan ikan di Kayong Utara bisa meningkat jika kapal penyeberangan bertambah,” ujarnya.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto mengatakan, keberadaan kapal pelra amat penting untuk mendukung program tol laut. Kapal berukuran kecil itu bisa menjadi pengumpan untuk pengiriman logistik yang diangkut kapal tol laut dari dan menuju pulau-pulau kecil.
Kapal laminasi bambu
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenhub dan ITS untuk pengembangan kapal pelra. Budi Karya meminta ITS membuat purwarupa kapal laminasi bambu berukuran 35 GT untuk menjadi kapal pelra.
”ITS memiliki inovasi pembuatan kapal dari bambu, menggantikan kayu sebagai bahan utama, sehingga tidak perlu menebang hutan. Selain bahan baku yang lebih efisien, bambu mudah didapatkan dan dibudidayakan masyarakat,” ujar Budi.
Ashari mengatakan, ITS memiliki pakar pembuatan kapal laminasi bambu, yakni dosen di jurusan teknik perkapalan, Heri Supomo. Heri melakukan riset 10 tahun untuk membuat kapal laminasi bambu. ”ITS akan membentuk tim khusus untuk menangani pengembangan kapal pelra dengan Kemenhub,” katanya. (SYA)