Dua desa di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terendam banjir setinggi 10-20 sentimeter akibat hujan deras, Kamis (18/4/2019) sore. Arus air juga membawa batu-batu besar ke jalan raya sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Tiga mobil milik warga rusak karena terseret air. Kendati demikian warga tidak mengungsi dan berusaha membersihkan rumah dari lumpur.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
KABANJAHE, KOMPAS — Dua desa di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terendam banjir setinggi 10-20 sentimeter akibat hujan deras, Kamis (18/4/2019) sore. Arus air juga membawa batu-batu besar ke jalan raya sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. Tiga mobil milik warga rusak karena terseret air. Kendati demikian, warga yang tinggal di lokasi sekitar 80 kilometer dari Kota Medan itu tidak mengungsi dan berusaha membersihkan rumah mereka dari lumpur dan batu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Natanael Peranginangin mengatakan, dua desa yang diterjang banjir adalah Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, dan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka.
Hampir semua rumah warga di desa itu diterjang banjir. Jalan-jalan di desa itu pun dipenuhi tumpukan batu berdiameter 30-40 sentimeter. ”Kami sedang berupaya mendatangkan alat berat ekskavator untuk menggeser tumpukan batuan dari jalan agar segera bisa dilewati kendaraan,” kata Natanael.
Banjir terjadi setelah hujan deras yang terjadi di Karo dan sekitarnya pada Kamis sore. Akibat hujan deras itu, debit air sungai pun meningkat. Warna air sungai lalu berubah menjadi keruh dan membawa material batang kayu, ranting, dan tumpukan sampah.
Setelah beberapa saat debit air meningkat, tanggul sungai roboh di satu titik. Air pun langsung mengalir deras dari tanggul yang roboh itu dan masuk ke permukiman warga. ”Lebih dari 100 rumah warga tergenang banjir, tetapi ketinggiannya hanya sekitar 10-20 sentimeter,” katanya.
Warga bersama petugas pun langsung bergotong royong untuk membersihkan rumah dari genangan air dan lumpur. Setelah hujan berhenti, air pun surut beberapa saat kemudian. Namun, banjir itu menyisakan lumpur di sebagian rumah warga.
Warga agar waspada
Natanael pun menghimbau agar warga tetap waspada terhadap bahaya banjir. Ia meminta warga menghindari aliran sungai saat hujan turun. Banjir dengan membawa material, seperti kayu dan batu, bisa terjadi sewaktu-waktu saat hujan deras turun.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan Syahnan mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, di wilayah Karo masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ia meminta masyarakat waspada terhadap dampak hujan.
Selain Karo, sejumlah wilayah lain di Sumut yang berpotensi diterjang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Sibolga, Humbang Hasundutan, Samosir, dan Tapanuli bagian selatan.