Makna perayaan Kamis Putih yang adalah mengingat kembali peristiwa pemberian diri seorang gembala kepada muridnya. Siapa pun yang ingin menjadi gembala dan pemimpin dituntut bersedia melayani dengan rendah hati.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Makna perayaan Kamis Putih adalah mengingat kembali peristiwa pemberian diri seorang gembala kepada muridnya. Siapa pun yang ingin menjadi gembala dan pemimpin dituntut bersedia melayani dengan rendah hati.
Uskup Agung Keuskupan Medan Monsinyur (Mgr) Kornelius Sipayung OFM Cap saat memimpin Misa Kamis Putih di Gereja Katedral Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/4/2019), mengajak umat Katolik mengikuti tindakan Yesus untuk mencintai dengan rendah hati melalui perbuatan nyata.
”Jika ingin menjadi orang yang terbesar, jadilah pelayan. Kata-kata ini telah dibuktikan Yesus melalui perbuatan-Nya saat Ia berlutut membasuh kaki murid-murid pada Kamis Putih,” kata Mgr Kornelius.
Dengan membasuh kaki murid-murid-Nya, Yesus mengubah pola pikir bahwa pemimpin tak boleh hanya berpangku tangan memerintah orang di bawahnya. Sebaliknya, Ia mengajak orang-orang untuk mengikuti contoh-Nya menyingsing lengan untuk bekerja secara nyata.
”Manusia itu sungguh berharga dan terhormat, Anak Allah pun rela turun dan membasuh kaki manusia. Maka, jangan rendahkan diri dengan melakukan tindakan yang mengurangi martabat kita sebagai manusia,” kata Mgr Kornelius.
Bagi umat Katolik yang merayakan Paskah, momen Kamis Putih merupakan awal dari rangkaian Tri Hari Suci. Selanjutnya, perayaan Paskah akan diisi peringatan wafat Yesus atau Jumat Agung serta yang terakhir adalah Misa Paskah sebagai wujud syukur kebangkitan Yesus.
Dalam khotbahnya, Mgr Kornelius mengatakan, Tri Hari Suci adalah kesempatan untuk bersyukur atas anugerah hidup yang telah diterima. Kehidupan adalah kesempatan bagi manusia untuk membalas cinta Allah yang begitu besar melalui cinta kepada sesama.
Perayaan ekaristi Kamis Putih di Gereja Katedral Medan itu berlangsung khidmat. Ribuan umat yang datang sembahyang dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan lancar.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, anggota polres di seluruh penjuru Sumatera Utara siap menjaga umat Kristiani merayakan Paskah. ”Anggota polres saya pastikan kapan pun siap sedia jika diminta panitia Paskah gereja untuk membantu pengamanan,” ujar Tatan.