Pengamanan Kotak Suara Diperketat Mulai dari Kecamatan
›
Pengamanan Kotak Suara...
Iklan
Pengamanan Kotak Suara Diperketat Mulai dari Kecamatan
Polda Jawa Barat memperketat pengamanan kotak suara Pemilu 2019 dari tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan hingga Komisi Pemilihan Umum setempat. Hal ini dilakukan untuk mencegah kecurangan dalam penghitungan suara pemilu.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Barat memperketat pengamanan kotak suara Pemilu 2019 dari tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan hingga Komisi Pemilihan Umum setempat. Hal ini dilakukan untuk mencegah kecurangan dalam penghitungan suara pemilu.
Pengamanan berlapis dilakukan dengan mengunci gudang kotak suara hingga tiga gembok di kecamatan setempat. Kunci gembok tersebut dipegang ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan kepala kepolisian sektor (polsek) setempat.
Kondisi tersebut antara lain terpantau di Kecamatan Losarang dan Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/4/2019). Selain digembok tiga kali, gudang tersebut juga dijaga polisi dan TNI.
Di depan gudang tertera pengumuman, kotak suara yang keluar dan masuk gudang harus diketahui ketua PPK, Panwaslu, dan kepala polsek. Petugas mencatat setiap kotak suara yang bergerak. Hal serupa berlaku di 31 kecamatan di Indramayu.
”Pengamanan seperti ini dilakukan di seluruh kecamatan di kabupaten dan kota di Jabar,” ujar Direktur Pengamanan Obyek Vital Polda Jabar Komisaris Besar Nasri Wiharto saat memantau penyimpanan kotak suara di sejumlah kecamatan di Indramayu. Turut hadir Kepala Polres Indramayu Ajun Komisaris Besar Yoris MY Marzuki.
Menurut Nasri, masa pasca-pencoblosan merupakan waktu yang rawan dalam pemilu, pasalnya kotak suara terpencar di kecamatan. Tanpa pengamanan ketat, kecurangan berpotensi terjadi.
”Pengamanan seperti ini akan dilakukan hingga kotak suara sampai di KPU. Di sana, pengamanan akan terpusat,” ujarnya.
Kepala Polres Indramayu Ajun Komisaris Besar Yoris Marzuki mengatakan, setiap gudang kotak suara di kecamatan dijaga 30 polisi dan TNI. Mereka bergantian dalam tiga giliran jaga sehingga pengamanan kotak suara berlangsung 24 jam.
”Ini upaya kami untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam pemilu. Tidak mungkin kapolsek, ketua PPK, dan ketua Panwaslu bersekongkol untuk curang,” lanjutnya. Di Indramayu, tercatat ada 1.353.489 daftar pemilih tetap dengan 5.179 TPS.
Menurut dia, hingga kini, penghitungan suara di tingkat PPK berjalan lancar dan aman. ”Kemarin, sempat ada saksi calon legislatif yang protes di Patrol. Namun, sudah diselesaikan,” ujarnya.
Penghitungan suara di tingkat PPK di Indramayu diprediksi berlangsung hingga 24 April. Namun, sejumlah kecamatan hampir rampung. ”Dari 12 desa, tinggal data di 3 desa yang belum masuk. Kami upayakan 155 TPS (tempat pemungutan suara),” ujar Salim, anggota Divisi Teknis PPK Losarang.