Perempuan yang Tewas di Mobil Itu Kehilangan Barang-barang Berharga
›
Perempuan yang Tewas di Mobil ...
Iklan
Perempuan yang Tewas di Mobil Itu Kehilangan Barang-barang Berharga
Perempuan yang tewas di dalam mobil Indrawati Cipta (45) juga kehilangan barang-barang berharga miliknya.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tewasnya perempuan bernama Indrawati Cipta (45) hingga Sabtu (20/4/2019) masih menyisakan misteri. Indrawati yang tewas dengan bekas luka di leher itu kehilangan barang-barang berharga miliknya. Meski begitu, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Indrawati.
Indrawati sebelumnya ditemukan tewas di dalam mobil di tempat parkir hotel sekitar Jalan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019) lalu. Adapun benda-benda miliknya yang hilang di lokasi kejadian di antaranya tas, kunci mobil, serta ponsel.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Sawah Besar Ajun Komisaris Ade Candra mengatakan, ponsel milik korban sudah tidak dapat dihubungi saat polisi tiba di lokasi kejadian. ”Dari pernyataan suami korban, kami mengetahui bahwa ponsel korban sudah tidak dapat dihubungi sejak pukul 17.00. Ada kemungkinan juga bahwa ponsel tersebut mati karena baterai habis saat menuju pulang,” ujarnya.
Polisi menemukan ada bekas luka di bagian leher. ”Secara kasatmata, di lokasi kejadian memang ada semacam bekas jeratan di leher korban. Namun, untuk membuktikan itu, perlu hasil visum agar dapat diyakinkan penyebab kematiannya. Di satu sisi, belum ada perkembangan terkait temuan fakta di lapangan,” kata Ade.
Dari penyelidikan, polisi mengecek kamera pemantau (CCTV) yang terletak di dekat pintu masuk menuju hotel. Jarak kamera tersebut cukup jauh untuk memantau ke arah tempat parkir basemen. Hal ini membuat pemantauan polisi tidak maksimal.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, jarak CCTV tersebut sekitar 50 meter ke arah pintu gerbang. Sementara itu, ketika menuju tempat parkir di lantai dasar, kondisinya gelap dan tanpa lampu penerangan.
Ade mengatakan, lampu tempat parkir basemen yang belum menyala itu menjadi kendala. Saat kejadian, lampu baru menyala pukul 18.00, sementara korban memarkirkan kendaraan di hotel sekitar pukul 17.15.
”Jika melihat keterangan waktu yang ada di karcis parkir, korban masuk ke kawasan pukul 17.15. Kondisi lampu yang belum menyala pada waktu itu membuat pantauan kami terbatas. Dari CCTV, kami hanya melihat korban masuk ke kawasan parkir sendirian,” ujar Ade.
Yano (35), petugas keamanan pintu masuk hotel, mengatakan, Indrawati adalah warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari kawasan hotel. Indrawati terbiasa memarkirkan mobil di sana saat pulang kantor, lalu pulang ke rumahnya menggunakan ojek daring.
Dari pengakuan Yano, korban terlihat sedang sendirian di dalam mobil saat melewati pintu masuk hotel. Menurut Yano, belum ada kasus semacam ini di hotel tersebut.
”Secara kebetulan tidak ada kamera CCTV yang memantau di tempat parkir basemen. Saat Indrawati datang untuk parkir, Kamis lalu, tidak ada hal yang saya pikir mencurigakan. Toh, dia juga setiap hari parkir di sini,” ujar Yano.
Ade mengatakan, hasil visum dokter akan memperjelas penyebab kematian Indrawati.
”Diinfokan oleh dokter forensik bahwa hasil tersebut selesai siang ini. Untuk sementara kami juga masih mendalami kembali keterangan dari saksi-saksi,” ucap Ade.