Selalu muncul pertanyaan mengapa novel-novel Andrea Hirata senantiasa bertema sama, yaitu kisah tentang kaum marjinal. Sejak novel pertamanya, Laskar Pelangi, Andrea memang dengan sengaja hanya menulis tentang kisah-kisah kaum marjinal dan perjuangan pendidikan bagi anak-anak miskin.
”Aku akan menulis dengan gaya yang sama, tema yang sama, dan akan terus begitu sampai kapan pun. Alasannya adalah aku berasal dari kaum marjinal, dan sepanjang hidupku, dan orang-orang cerdas yang kukenal dekat, kami selalu berjuang untuk mendapat pendidikan. Aku kurang tertarik dengan tema-tema lain dan kurang tertarik menulis novel hanya untuk keindahan novel itu sendiri,” kata Andrea.
Andrea ingin menulis karya yang punya ”tenaga”untuk membuat perubahan secara nyata dalam bentuk perubahan perspektif, bahkan perubahan kebijakan otoritas. Ia ingin novelnya dapat mengobarkan semangat untuk mengejar pendidikan, terutama untuk anak-anak tak mampu, membangun ekonomi kaum lemah, bahkan membuka lapangan kerja.
”Setiap orang punya cara sendiri untuk berjuang dan berkontribusi kepada negara, bisa lewat politik, olahraga, dan sebagainya. Caraku adalah melalui tulisan-tulisanku. Menulis tentang perjuangan pendidikan kaum marjinal membuatku merasa bergunadan punya nilai, baik sebagai seorang pengarang maupun sebagai warga negara Republik Indonesia,” ujar Andrea.
Melalui novel Orang-Orang Biasa yang baru terbit Maret 2019, Andrea memperjuangkan seorang anak miskin yang sangat cerdas dari kampungnya di Belitong. Namanya Putri Belianti. Putri telah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu, tetapi tak dapat masuk kuliah karena tak mampu membayar uang muka Rp 13 juta.
Perjuangan agar Putri mendapatkan bangkunya kembali di universitas itu, yang dianggap Andrea sebagai hak pendidikan Putri, telah memasuki tahun ketiga dan belum membuahkan hasil. Seperti anak-anak miskin yang cerdas lainnya, Putri terpojok sepi dalam ingar-bingar politik dan jargon-jargon.
Putri tenggelam dalam harapan yang bahkan tak berani diucapkannya. Kini, Andrea tengah mengusung upaya yang dia sebut sebagai, sekolah untuk Putri. Mudah-mudahan mendapat dukungan dari rakyat Indonesia.
Novel Orang-Orang Biasa adalah novel ke-10 yang ditulis Andrea. Jika tidak ada halangan, novel itu akan diterbitkan di Amerika dan Eropa pada awal 2020.