Dukung Bandara Kertajati, Asrama Haji Dibangun di Indramayu
›
Dukung Bandara Kertajati,...
Iklan
Dukung Bandara Kertajati, Asrama Haji Dibangun di Indramayu
Dalam upaya mendukung Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka, sebagai embarkasi haji, asrama haji akan dibangun di Kabupaten Indramayu.
Oleh
Samuel Oktora
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dalam upaya mendukung Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka, sebagai embarkasi haji, asrama haji akan dibangun di Kabupaten Indramayu. Pemerintah Kabupaten Indramayu dinilai paling siap dalam membangun fasilitas tersebut.
Sebelumnya, terdapat tiga wilayah terdekat dengan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menjadi alternatif pembangunan asrama haji itu, yakni Majalengka, Indramayu, dan Sumedang.
BIJB memang difokuskan untuk penerbangan umrah dan haji, yang diyakini mampu meringankan beban di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
”Kami sudah berkomunikasi dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Wilayah yang dipilih untuk pembangunan asrama haji adalah di Indramayu. Anggaran akan dialokasikan pada APBN tahun depan (2020),” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Iwa Karniwa di Bandung, Senin (20/5/2019).
Menurut Iwa, penentuan lokasi pembangunan asrama haji itu merupakan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag). Wilayah Indramayu disetujui karena Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyiapkan lahan yang dibutuhkan dan menyerahkan sertifikat tanah kepada Kemenag.
”Pemkab Indramayu yang paling siap. Lokasi yang disediakan itu berjarak sekitar 40 kilometer dari BIJB, yang dapat ditempuh dalam waktu lebih kurang 30 menit,” ujarnya.
Iwa juga menyinggung, penerbangan haji 2019 diharapkan sudah dapat dilakukan melalui BIJB. Namun, untuk dapat mewujudkan hal itu, maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines perlu mengurus slot penerbangan di bandara tersebut.
Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jabar A Buchori menuturkan, direncanakan 17 kelompok terbang (kloter) jemaah calon haji akan diterbangkan dari BIJB pada musim haji tahun ini.
”Sebanyak 17 kloter itu berasal dari wilayah Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Indramayu,” ujar Buchori.
Direktur PT BIJB Muhammad Singgih mengatakan, pihaknya telah siap melayani penerbangan haji tahun ini. ”Namun, untuk kepastian ini perlu ada keputusan dari Kemenag yang menyatakan bahwa BIJB menjadi embarkasi haji,” katanya.
Singgih juga memastikan, dengan panjang landasan pacu 3.000 meter, pesawat berbadan lebar jenis Airbus A330 dan Boeing 747 dapat mendarat di BIJB. Hal itu berarti penerbangan langsung ke Tanah Suci dapat dilakukan dari Kertajati.
Sebelumnya, saat penerbangan perdana umrah dari BIJB pada 13 Oktober 2018, pesawat yang digunakan berukuran lebih kecil, yakni jenis Boeing 737 MAX 8 berkapasitas 176 penumpang. Hal itu disebabkan kala itu panjang landasan pacu BIJB masih 2.500 meter.
Dengan pesawat jenis itu, penerbangan dari Kertajati tidak bisa langsung ke Madinah, Arab Saudi. Pesawat harus transit di India selama dua jam untuk mengisi bahan bakar.
Adapun pemilihan BIJB sebagai bandara untuk penerbangan umrah karena potensi jemaah umrah relatif besar dari Kertajati, yakni 1.000 orang per hari. Perkiraan tersebut melihat angka rata-rata 2.500 jemaah umrah per hari berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.
Dari jumlah itu, sekitar 60 persen berasal dari Jabar. Dengan adanya penerbangan umrah dari BIJB, dapat ditarik setidaknya 1.000 penumpang per hari.