Mudik, Setiap Hari 31.000 Kendaraan Lintasi Tol Solo-Ngawi
›
Mudik, Setiap Hari 31.000...
Iklan
Mudik, Setiap Hari 31.000 Kendaraan Lintasi Tol Solo-Ngawi
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS – Jalan tol diperkirakan menjadi pilihan utama para pemudik pengguna kendaraan pribadi. Sebanyak 31.000 kendaraan per hari diprediksi bakal melintasi jalan tol ruas Solo-Ngawi di Jawa Tengah saat arus mudik Lebaran 2019. Pengemudi diingatkan berhati-hati agar menghindari kecelakaan.
Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi Ari Wibowo mengatakan, rata-rata volume kendaraan yang melintasi ruas tol Solo-Ngawi saat ini sebanyak 11.000 kendaraan per hari. Selama masa arus mudik Lebaran 2019, volume kendaraan di tol sepanjang 90 kilometer itu diprediksi melonjak hingga 31.000 kendaraan per hari.
Menurut Ari, potensi kemacetan kendaraan di gerbang tol karena lonjakan peningkatan volume kendaraan telah diantisipasi. Pihaknya telah menambah 12 mobile reader atau pembaca kartu tol di gerbang tol Solo-Ngawi, delapan di antaranya dipasang di pintu gerbang tol Ngemplak, Boyolali dan gerbang tol Colomadu, Karanganyar.
“Di gerbang tol Ngemplak dan Colomadu ditambah gardu satelit dan penggunaan mobile reader untuk menambah dan mempercepat transaksi pembayaran,” kata Ari di Solo, Selasa (21/5/2019).
Secara terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Boyolali Ajun Komisaris Febriyani Aer menuturkan, minat pemudik untuk melintasi tol Trans-Jawa diprediksi bakal tinggi. Karena itu, ruas tol yang menghubungkan Semarang-Boyolali-Solo juga akan menjadi pilihan utama pemudik.
“Polres Boyolali menitikberatkan pada pengamanan tol itu sendiri karena terlalu banyak minat pemudik untuk mengunakan jalur darat,” ujarnya.
Febriyani mengingatkan pemudik untuk berhati-hati ketika melintasi jalan tol karena tingkat kepadatan arus kendaraan akan meningkat. Karena itu, pengendara wajib mematuhi batas kecepatan maksimal kendaraan, yakni 80 kilometer per jam.
Kondisi jalan tol yang mulus kerap memancing pengendara melaju melebihi batas kecepatan maksimal sehingga rawan memicu kecelakaan. “Titik rawan kecelakaan ada di KM 480-483 tol Boyolali yang dari arah Semarang menuju Solo,” ujar Febriyani.
Di titik itu, telah terjadi tiga kali kecelakaan kendaraan selama 2019 dengan korban meninggal sebanyak tiga orang. Kondisi jalan di daerah tersebut lurus sehingga pengendara kerap memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Hal itu membuat pengendara berisiko kehilangan kendali jika ban selip atau meletus.
“Kami mengimbau pemudik yang melewati tol Trans-Jawa berhati-hati, jangan melewati batas kecepatan maksimal 80 km per jam,” ujar Febriyani.
Febriyani menambahkan, di ruas tol Boyolali-Solo, Polres Boyolali telah menyiapkan pos pengamanan Lebaran, yaitu di rest area fungsional KM 487 di jalur A (Boyolali-Solo) dan rest area fungsional KM 487 jalur B (Solo-Boyolali). Pengamanan akan dilakukan secara gabungan bersama TNI dan pemerintah daerah.
Rest area fungsional itu akan dilengkapi pos kesehatan, toilet, mini swalayan, mushola, dan tempat untuk beristirahat bagi pemudik. Menurut rencana, rest area itu mulai dioperasikan pada 27 Mei.