PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto mewaspadai 12 titik rawan bencana alam seperti longsor dan banjir di sepanjang rel kereta api. Peralatan dan material penanganan bencana disiagakan di sejumlah lokasi untuk menjamin kelancaran arus mudik mendatang.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto mewaspadai 12 titik rawan bencana alam seperti longsor dan banjir di sepanjang rel kereta api. Peralatan dan material penanganan bencana disiagakan di sejumlah lokasi untuk menjamin kelancaran arus mudik mendatang.
“Daerah rawan antara lain ada di antara Slawi-Prupuk, Songgom-Prupuk, Prupuk-Linggapura, Banjar-Langen, Kawunganten-Jeruklegi, Jeruklegi-Lebeng, Tambak-Ijo, dan Linggapura-Bumiayu,” kata Manajer Humas Daop V Purwokerto Supriyanto, Selasa (21/5/2019) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Supriyanto menyampaikan, daerah rawan longsor berpotensi terjadi di jalur antara Songgom-Prupuk, Prupuk-Linggapura, Banjar-Langen, Kawunganten-Jeruklegi, Jeruklegi-Lebeng, dan Tambak-Ijo.
Potensi bencana yang kemungkinan terjadi adalah rawan pohon tumbang, amblasan, dan banjir. Untuk itu PT KAI telah menyiapkan alat material untuk siaga (Amus) berupa pasir, bantalan kayu, karung pasir, lori, terpal, genset dan lampu penerangan di sejumlah titik agar dapat digunakan sewaktu-waktu. “Amus disiapkan di beberapa titik seperti di Langen, Kroya, Purwokerto, Bumiayu, dan Slawi,” kata Supriyanto.
Selain mewaspadai daerah rawan bencana, PT KAI juga mewaspadai perlintasan sebidang yang tidak dijaga oleh petugas. Di Daop V Purwokerto dari total 283 perlintasan sebidang, ada 172 perlintasan sebidang yang tidak dijaga petugas. Lima besar kabupaten yang perlintasan sebidangnya tidak dijaga petugas ada di Cilacap (50), Tegal (38), Purworejo (30), Kebumen (25), dan Banyumas (25).
Amus disiapkan di beberapa titik seperti di Langen, Kroya, Purwokerto, Bumiayu, dan Slawi
Terkait kesiapan armada, PT KAI Daop V menyiapkan 4 kereta api tambahan dengan total 5.028 kursi per hari. Kereta api tambahan, yaitu Kutojaya Selatan Lebaran rute Kiaracondong-Kutoarjo (PP), Kutojaya Utara Tambahan rute Pasar Senen- Kutoarjo (PP), Purwojaya Lebaran rute Pasar Senen-Kutoarjo (PP).
Menurut Supriyanto, kesiapan sarana juga dilakukan dengan melakukan perawatan baik lokomotif maupun kereta. Di Daop V Purwokerto tersedia 32 lokomotif, serta 30 rangkaian kereta api baik untuk kereta reguler maupun tambahan. “Kondisi sarana dicek setiap hari untuk keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api serta kenyamanan bagi penumpang,” katanya.
Kelengkapan stasiun
Dalam kunjungannya ke Stasiun Purwokerto, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu mengecek kelengkapan stasiun, kesiapan petugas, serta kebersihan fasilitas seperti toilet serta ruang kesehatan.
“Kami mengecek kesiapan Stasiun Purwokerto karena stasiun Purwokerto adalah pintunya masuk Jawa Tengah, tentunya lebih banyak penumpang yang akan turun di Purwokerto, yaitu pemudik-pemudik dari Jakarta,” kata Peni.
Peni mengatakan, diprediksi jumlah pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah akan meningkat 15 persen. “Yang akan mudik melewati Jawa Tengah, baik yang turun di Jateng maupun akan ke Jawa Timur ada kenaikan sebesar 15 persen. Dengan sudah beroperasinya jalan tol, para pemudik akan banyak menggunakan jalan darat dan kendaraan sendiri melalui jalan tol,” katanya.
Kondisi sarana dicek setiap hari untuk keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api serta kenyamanan bagi penumpang
Adapun untuk menjamin keamanan para penumpang kereta api, lanjut Supriyanto, di Daop V Purwokerto juga akan disiagakan personel keamanan, dari Polri sebanyak 68 personel, TNI 50 personel, serta pengamanan internal sebanyak 483 personel. Posko kesehatan juga disiapkan di Purwokerto, Kutoarjo, Kroya, serta Cilacap dengan tenaga medis yaitu dokter, paramedis, serta non paramedis.