Jalur Transportasi Terganggu, Harga Kebutuhan Pokok Naik
›
Jalur Transportasi Terganggu, ...
Iklan
Jalur Transportasi Terganggu, Harga Kebutuhan Pokok Naik
Harga sejumlah barang kebutuhan pokok di empat kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah sepekan terakhir naik menyusul belum lancarnya akses transportasi. Infrastruktur menuju wilayah tersebut masih rusak akibat tergerus aliran sungai Miu.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
SIGI, KOMPAS - Harga sejumlah barang kebutuhan pokok di empat kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah sepekan terakhir naik menyusul belum lancarnya akses transportasi. Infrastruktur menuju wilayah tersebut masih rusak akibat tergerus aliran sungai Miu.
Hingga Selasa (21/5/2019), hanya sepeda motor yang bisa leluasa melintasi ruas jalan rusak tersebut. Itu pun dengan risiko tinggi karena ada dua tanjakan di sisi utara dan selatan yang cukup tajam dan berbahaya. Adapun kendaraan roda empat, terutama dari arah Kulawi (selatan) bisa melintas walau lebih banyak yang tak berani mengambil risiko.
Dari arah Palu, ibu kota Sulteng (utara), kendaraan roda empat yang nekat melintas harus ditarik tenaga manusia untuk bisa menaklukkan tanjakan yang becek. Kondisi itu berlangsung sejak Jumat (17/5).
Dengan kondisi itu, selain mengangkut orang, sepeda motor menjadi andalan mengangkut barang. Jasa tukang ojek untuk mengangkut barang melintasi ruas jalan rusak itu dipatok Rp 5.000-10.000 per karung.
Jasa tukang ojek untuk mengangkut barang melintasi ruas jalan rusak itu dipatok Rp 5.000-10.000 per karung.
Titik yang rusak terletak di perbatasan Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa dan Desa Salua, Kecamatan Kulawi. Ruas itu tergerus aliran Sungai Miu sejak Kamis (17/5) malam. Ruas jalan tersebut menghubungkan Palu, ibu kota Sulteng, dengan Kecamatan Kulawi, Kecamatan Lindu, Kecamatan Kulawi Selatan, dan Pipikoro. Hingga kini belum ada perbaikan di jalur tersebut. Alat berat dioperasikan hanya untuk menutup aliran alir sungai agar tak mengalir ke ruas jalan.
Kepala Desa Tongkolowi, Kecamatan Kulawi, Christison Towiba menyatakan sejak Minggu (19/5), harga sejumlah barang kebutuhan pokok di wilayahnya naik. Telur ayam, misalnya, dari Rp 50.000 per rak (berisi 30 butir) menjadi Rp 57.000. Gula pasir dari Rp 13.000 naik jadi Rp Rp 15.000 per kilogram.
Tak luput, bahan bakar minyak berupa bensin (premium) naik jadi Rp 15.000 dari sebelumnya Rp 10.000 per liter di tingkat pengecer. "Dengan kondisi jalan yang belum ditangani ini, harga barang-barang kebutuhan pokok pasti terus naik. Ini tentu menambah beban ekonomi masyatakat," kata Christison, Selasa.
Christison berharap, pemerintah segera mengambil langkah darurat agar arus transportasi kembali normal, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Untuk jangka panjang, ia mengusulkan agar Sungai Miu yang aliran airnya menggerus jalan supaya dinormalisasi dan tebingnya diperkuat tanggul atau beronjong. Ini agar jalan aman dari gerusan arus sungai saat volume air meningkat.
Dedi Ibrahim (36), warga Desa Roko, Kecamatan Kulawi, heran belum ada perbaikan jalan. “Apakah pemerintah tidak mengetahui kondisi ini?” keluhnya.
Saat dihubungi, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng Saefullah Djafar menyatakan alat berat segera disiapkan untuk mengerjakan ruas jalan tersebut. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Sungai Miu untuk membahas rencana normalisasi dan pembangunan tanggul di titik-titik yang berdekatan dengan jalan raya.