Gambar karakter Upin Ipin, Optimus Prime, Tobot, Tayo, hingga Kereta Thomas menghiasi kopiah. Tak ayal, anak-anak pun terpikat dan menggemarinya. Kreativitas menjadi kunci keberhasilan usaha kecil tersebut.
Usaha kerajinan pembuatan kopiah lukis itu ditekuni Muhammad Anhar Khusnani (28) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dia memang fokus pada pasar anak-anak sehingga tokoh karakter pada kopiah dibuat dengan corak warna cerah.
Anhar membuat songkok bergambar atau kopiah lukis sejak sekitar 10 tahun lalu. Sebelumnya, Anhar, menekuni songkok bergambar (soga) dari bahan beludru (peci hitam). Gambarnya berupa motif ornamen, batik, ikan, dan masjid.
Namun, usaha itu sudah banyak yang menekuni sehingga persaingan ketat. Karena itu, pada 2015, Anhar memutuskan beralih menekuni kopiah lukis berbahan kain putih non-beludru.
Awalnya, motifnya dibuat sama seperti pada soga. Namun, suatu hari, anaknya, Davin Jihardanis, meminta dibuatkan gambar Tayo pada kopiahnya. Tayo merupakan karakter kartun yang digemari anak-anak saat ini.
Ternyata, setelah dibuatkan, teman-teman anaknya juga suka sehingga mereka pun minta dibuatkan. "Ini awal saya menekuni kopiah lukis, karakter tokoh Tayo, Tobot, Thomas, dan Upin-Ipin," ujar Anhar, Minggu (19/5/2019).
Dia pun membuat pola gambar untuk setiap lukisan karakter yang diinginkan dan diproduksi dalam jumlah besar. Kini, suami Anisa Dwiyanti itu dibantu empat pekerja, yakni Mohammad Sholeh Aditya, Najib, Rudin, dan Ujik.
Setiap karyawan bisa ngelabur (melukis) hingga 15 kodi per hari dan ngelus (memberi motif timbul pada tepian gambar) hingga 5-7 kodi. Satu kodi terdiri dari 20 buah.
Satu kopiah lukis dijual eceran Rp 35.000. Bagi yang ingin memperdagangkan lagi, ada harga khusus. Jika membeli hingga 15 kodi, harga per kodi Rp 500.000 dari seharusnya Rp 700.000.
Semua transaksi itu berlaku sistem tunai, alias ada uang ada barang. Pedagang hanya bisa retur barang dengan menukar motif. "Kalau di satu daerah yang laku motif karakter Tayo, sedang awalnya lebih banyak pesan Optimus Prime, itu bisa ditukar," ujar Anhar.
Bukan hanya di Pulau Jawa, kopiah lukis Anhar dengan merek Anhar Sekaone itu dipasarkan hingga Sulawesi dan Kalimantan. Semua barang pesanan itu telah dikirimkan sebelum Ramadhan. "Pesanan dari luar Jawa bahkan sudah terkirim tiga bulan lalu," tutur pria kelahiran Gresik, 20 Maret 1991 itu.
Dalam menekuni songkok bergambar atau kopiah lukis, kiprah Anhar cukup diakui. Tahun lalu, ia didaulat menjadi salah satu juri lomba soga dengan tema "Budaya dan Tradisi Gresik".
Bulan Ramadhan hingga Lebaran adalah masa panen bagi perajin kopiah lukis seperti Anhar. Ia fokus menggarap pasar anak-anak karena dinilai lebih variatif dalam tema yang bisa dilukis. "Ya, nanti juga akan dibuat karakter Bumble Bee dalam Transformer," ujar ayah dua anak itu.