JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah menargetkan dari Bakauheni, Provinsi Lampung hingga Banda Aceh, Provinsi Aceh bakal terhubung Jalan Tol Trans-Sumatra pada 2024. Saat ini sejumlah ruas tol telah beroperasi dan sebagian laga masih dalam proses pembangunan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiartanto mengatakan, pemerintah sedang membangun konektivitas antarprovinsi di Pulau Sumatera dari Lampung hingga Aceh. “Pada 2024, Aceh sampai Lampung tersambung,” kata Sugiartanto, usai Diskusi bertajuk “Mudik Aman, Nyaman, dan Lancar” di Jakarta, Senin (20/5/2019).
Dia menuturkan, saat ini ada beberapa ruas tol Trans-Sumatera yang telah operasional di antaranya ruas Bakauheni – Terbanggi Besar 140 kilometer (Lampung), ruas Indralaya-Palembang 21,9 kilometer (Sumatera Selatan), Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 62 kilometer, Belawan-Medan-Tanjung Morawa 42 kilometer, Helvetia-Veteran 2,8 kilometer, Helvetia-Semayang 6,18 kilometer, dan Semayang-Binjai 4,28 kilometer semuanya berada di Sumatera Utara.
Pada 2024, jalan tol sepanjang 2.818 kilometer dari Lampung campai Aceh rampung dibangun. Menurut Sugiartanto, dengan adanya tol tersebut, provinsi di Sumatera saling terhubung. Saat ini beberapa ruas yang sedang dikerjakan adalah Terbanggi Besar – Pematang Panggang-Kayuagung (Lampung-Sumsel), Kayuagung-Palembang (Sumsel) dan Banda Aceh – Sigli 74 kilometer (Aceh).
Pada mudik Lebaran 2019, pemerintah telah mengoperasikan ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Adapun tarif di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Rp 112.500. Pada Desember 2019 ditargetkan Lampung – Palembang sudah dapat diakses melalui tol.
Saat peletakan batu pertama pembangunan tol Aceh ruas Banda Aceh-Sigli, pada 14 Desember 2018, Presiden Joko Widodo mengatakan tol Trans-Sumatera bakal terlaksana sesuai rencana, meski awalnya banyak yang meragukan.
"Ini bukan sesuatu yang dulu kita bayangkan, demikian juga dari Bakauheni sampai titik nol di Aceh ini juga banyak yang menyangsikan," ujar Joko Widodo.
Namun, Presiden meyakini, dengan kerja keras dari Kementerian PUPR, Badan Usaha Milik Negara, gubernur, bupati, dan wali kota, maka dari Bakauheni sampai ke Aceh akan tersambung jalan tol.
Pengerjaan tol Trans Sumatera ruas Kayuagung-Palembang seperti terlihat pada Senin (13/5/2019). Tol Trans Sumatera dari Aceh sampai Lampung ditargetkan rampung pada 2024."Tapi tentu butuh dorongan dari gubernur, bupati dan wali kota sehingga pembebasan lahan bisa selesai, karena setiap pembângunan jalan tol problemnya ada di pembebasan lahan," kata Presiden.
Jika semua mau bekerja, lanjut Presiden, dengan pengalaman-pengalaman pembebasan lahan seperti dari Bakauheni sampai Palembang, persoalan pembebasan lahan bisa diselesaikan.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan kehadiran tol di Aceh mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi paling barat Indonesia itu. Pemprov Aceh akan mendukung penuh mempercepat pembangunan.
Nova menyampaikan, total bidang tanah yang sudah dilakukan pembayaran saat ini sebanyak 144 bidang tanah dari total bidang 3.586 atau seluas 55,34 hektar, dengan total luas lahan 755,2 hektar di mana total realisasi dana talangan oleh Hutama Karya sebesar Rp17,56 miliar.
Kehadiran tol Aceh, kata Nova, merupakan lompatan besar bagi percepatan pembangunan Aceh. Dengan demikian, program pengembangan dan investasi serta peningkatan kesejahteraan rakyat lebih cepat terwujud.
“Dengan pembangunan semua fasilitas itu, kami yakin pergerakan ekonomi Aceh semakin baik, dan Insya Allah Aceh siap memberi kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan nasional,” ujar Nova.
Pembangunan Tol ruas Banda Aceh-Sigli diperkirakan mencapai 9 triliyun dan ditargetkan siap beroperasi pada tahun 2021. Tol Aceh yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera juga akan dilakukan pada ruas Sigli-Lhokseumawe, Lhokseumawe-Langsa dan Langsa- Binjai, Sumatera Utara.
Ruas tol Sigli-Banda Aceh dibagi ke dalam 6 seksi, yaitu Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13 km, seksi Blang Bintang-Kutobaro sepanjang 8 km, Seksi Kutobaro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km, Seksi Padang Tiji-Seulimeum sepanjang 26 km, Seksi Seulimeum-Jantho sepanjang 6 km, dan terakhir seksi Jantho-Indrapuri sepanjang 16 km.