Mantan Wakasad Jadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara

KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi dalam Rapat Koordinator Nasional ”Kewaspadaan Nasional dalam Rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemilu 2019” di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo pada Selasa (21/5/2019) siang ini dijadwalkan melantik Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN yang baru, yaitu Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian. Hinsa akan menggantikan Kepala BSSN yang lama, Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr Djoko Setiadi. Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta.

Undangan baru dikirimkan pada Selasa pagi ini dari Sekretariat Negara sehingga nama pengganti Djoko ke Hinsa belum diketahui secara luas. Menteri Sekretariat Negara Pratikno yang dikonfirmasi Kompas, Selasa pagi ini, membenarkan nama Hinsa sebagai pengganti Djoko. ”Ya, benar yang ganti Pak Hinsa,” katanya.

Pendam Kodam XVII Cenderawasih

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian saat memberikan selamat kepada salah satu anggota TNI asli Papua yang dilantik sebagai prajurit dua di Lapangan Pancasila, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (15/4/2017).

Hinsa Siburian yang lahir  di  Terutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu pada 28 Oktober 1959  adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan terbaik Akademi Militer  tahun 1986. Sejak 18 Agustus 2015 hingga  25 April 2017, Hinsa  menjabat  Panglima Kodam XVII/Cenderawasih. Hinsa terakhir  menjabat sebagai  Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau Wakasad.

Djoko adalah pejabat lama di lingkungan BSSN ketika belum terbentuk dan masih menjadi Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).  Djoko sebelumnya menjabat Kepala Lemsaneg sejak 2011. Ia kembali menjabat Kepala Lemsaneg untuk periode kedua dan dilantik Presiden Joko Widodo pada 8 Januari 2016. Adapun sebagai Kepala BSSN yang pertama, Djoko dilantik pada 3 Januari 2018.

BSSN sendiri adalah  lembaga Pemerintah RI yang didirikan pada  2017 berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres)  Nomor 53 Tahun 2017 yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 19 Mei 2017. Perpres tersebut kemudian  disempurnakan dengan Perpres No 133/2017 tentang BSSN. Sebelum terbentuk BSSN, sudah ada lembaga lama, yaitu Lembaga  Sandi Negara. Namun, karena tuntutan modernisasi, pemerintah perlu membentuk institusi baru yang juga harus memantau teknologi cyber sehingga dibentuklah badan baru yang merevitalisasi juga  lembaga sandi sebelumnya hingga terbentuk BSSN.

Lembaga ini bertugas melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan, dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber.

Kompas/Andy Riza Hidayat

Djoko Setiadi memberi penjelasan kepada jurnalis setelah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018). Sebelumnya, Djoko merupakan Kepala Lembaga Sandi Negara yang direvitalisasi menjadi BSSN. Setelah dikuatkan posisinya di bawah kendali Presiden, lembaga ini bertugas membangun ekosistem siber Indonesia yang tahan dan aman.