Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang menargetkan perbaikan jalan di jalur lintas timur Sumatera dapat selesai pada 10 hari sebelum Hari Raya Lebaran. Ruas jalan Peninggalan hingga perbatasan Jambi menjadi prioritas utama karena tingkat kerusakan yang paling besar.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS—Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang menargetkan perbaikan jalan di jalur lintas timur Sumatera dapat selesai pada 10 hari sebelum Hari Raya Lebaran. Ruas jalan Peninggalan hingga perbatasan Jambi menjadi prioritas utama karena tingkat kerusakan yang paling besar.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Palembang Saiful Anwar, Selasa (21/5/2019) mengatakan, sampai 20 Mei 2019, jumlah lubang yang terdata di sepanjang lintas timur sumatera sepanjang 410,170 kilometer, mencapai 2.435 lubang. Dari jumlah tersebut, lubang yang sudah tertangani mencapai 1.434 lubang. “Masih ada 1.001 lubang yang akan ditutup,” katanya.
Masih ada 1.001 lubang yang akan ditutup
Saiful mengatakan, jumlah ini bertambah dari data sebelumnya, yakni hanya tinggal 600 lubang. Bertambahnya jumlah lubang di jalur lintas timur disebabkan karena adanya bekas lubang yang kembali terbuka karena sebelumnya hanya dilapisi agregat.
Arus lalu lintas jalur lintas timur yang sangat padat dan juga drainase yang kurang optimal membuat potensi terbukanya lubang semakin besar. “ Saat itu, penangananya masih berupa lapisan agregat, namun menyambut arus mudik tahun ini, lubang tersebut akan segera lapisi aspal,” tegas Saiful.
Mengingat waktu yang semakin sempit, ungkap Saiful, pihaknya akan mempercepat pengerjaan. Bahkan, apabila dimungkinkan akan dilakukan penambahan petugas dan alat berat untuk menangani lubang besar terutama di perbatasan Peninggalan-perbatasan Sumsel-Jambi. “Kalau diperlukan, kami akan memindahkan alat berat dari kawasan Betung dan Mesuji untuk digunakan pada jalur lintas perbatasan Sumsel-Jambi ,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Banyuasin Pathi Riduan mengungkapkan, kerusakan jalur lintas timur terutama di Sungai Lilin-Bayung Lencir memang tergolong parah. Untuk itu, pihaknya berharap agar segera dilakukan tambal sulam di ruas jalan yang berlubang.
Apabila hal ini tidak dilakukan segera dikhawatirkan akan membahayakan pemudik yang belum mengenal ruas jalan lintas timur. “Saya khawatir lubang tersebut bisa menjadi penyebab kecelakaan,”ungkapnya.
Hal ini juga diungkapkan oleh Kepala Polres Musi Banyuasin Ajun Komisaris Besar Andes Purwanti yang mengatakan, pihaknya berharap perbaikan jalan tidak hanya dengan menutupi lubang besar tetapi juga untuk lubang yang kecil. Hal ini dikarenakan apabila kondisi hujan, maka lubang kecil tersebut berpotensi akan semakin besar.
Keberadaan lubang di jalan, ungkap Andes menjadi salah satu penyebab kemacetan lantaran, saat ada lubang kendaraan akan menurunkan kecepatannya. Selain jalan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti keberadaan pasar tumpah yang berpotensi membuat jalan semakin sempit.
“Koordinasi antar instansi perlu diperkuat agar permasalahan di jalan dapat diatasi,” kata Andes. Apalagi Polres Musi Banyuasin tidak hanya mengawasi lintas timur tetapi juga lintas tengah sumatera.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel Komisaris Besar Dwi Asmoro berharap agar proses perbaikan jalan baik di tol maupun di jalur lintas dapat selesai pada 10 hari sebelum Lebaran. Tidak hanya itu, dia berharap alat berat juga segera dipindahkan agar saat arus mudik tidak terjadi penyempitan jalan karena keberadaan alat berat.