Indonesia Rumah Bersama
Presiden Joko Widodo menyatakan siap bekerja sama dengan semua pihak untuk membangun Indonesia. Sementara Prabowo meminta pengunjuk rasa untuk pulang dan patuh pada undang-undang.
JAKARTA, KOMPAS -- Indonesia adalah rumah bersama. Oleh karena itu, setelah terlaksananya Pemilu 2019, hal yang sepantasnya jika semua elemen bangsa bersatu merajut persatuan dan bersama-sama membangun bangsa.
Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo menegaskan, siap membuka diri dengan siapa pun yang ingin bekerja sama membangun serta memajukan bangsa. Namun, toleransi tak akan diberikan kepada pihak-pihak yang mengganggu keamanan, demokrasi, serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Presiden di sela-sela rapat untuk membahas situasi terkini di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Unjuk rasa menyikapi penetapan hasil Pemilu 2019 yang dimulai pada Selasa siang di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, terus berlanjut hingga kemarin dan memunculkan kericuhan.
Kericuhan dimulai saat muncul massa perusuh pada Selasa sekitar pukul 23.00. Massa ini berbeda dengan massa pada siang harinya yang umumnya telah membubarkan diri pada Selasa malam sambil memungut sampah. Mereka membubarkan diri setelah diminta polisi karena berdasarkan Peraturan Kepala Polri Nomor 7 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka Umum, demonstrasi di ruang terbuka hanya diperkenankan digelar pada pukul 06.00-18.00.
Massa yang muncul pada pukul 23.00 itu lalu melemparkan batu dan bom molotov ke arah aparat. Pada Rabu dini hari, juga muncul massa perusuh di sekitar Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta, yang melakukan tindakan anarkistis.
Kericuhan sempat kembali terjadi pada Rabu. Namun, pada Rabu malam, kondisi seperti di depan Gedung Bawaslu mulai kondusif.
Baca juga: Polisi Berhasil Pukul Mundur Perusuh dari Bawaslu
Peristiwa itu membuat suasana di sekitar Gedung Bawaslu, Tanah Abang, dan sejumlah wilayah Jakarta lainnya relatif sepi dibandingkan dengan hari biasanya. Sejumlah angkutan umum di Jakarta rutenya juga dialihkan.
Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, menjelaskan, sejumlah aksi massa membuat kegiatan ekonomi di semua blok di Pasar Tanah Abang terhenti. Pasar lain yang tidak beroperasi adalah Pasar Thomas di Cideng. Potensi kerugian yang terjadi lebih dari Rp 200 miliar.
Terkendali
Jokowi menegaskan, situasi di Jakarta dan sekitarnya masih terkendali. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan tetap beraktivitas seperti biasa.
”Saya tidak memberikan toleransi kepada siapa pun juga yang akan mengganggu keamanan, yang akan mengganggu proses demokrasi dan persatuan negara yang kita cintai ini,” kata Jokowi.
Bada juga: Presiden: Tak Ada Toleransi untuk Perusuh
Terkait hal itu, Presiden memerintahkan Kepolisian Negara RI dan TNI menindak tegas para perusuh yang ingin merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” ujarnya tegas.
Secara terpisah, calon presiden Prabowo Subianto meminta semua pihak menahan diri. ”Kami mendukung semua penggunaan hak konstitusional yang berakhlak, damai, dan tanpa kekerasan dalam perjuangan politik kebangsaan kita,” katanya.
Baca juga: Prabowo: Tahan Diri dan Hindari Provokasi
Prabowo juga meminta pendukungnya tidak melakukan kekerasan dan tetap berlaku sopan kepada aparat penegak hukum. ”Hormatilah para aparat penegak hukum dan jangan sekali-kali menggunakan kekerasan,” tambahnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Johnny G Plate, mengingatkan, masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan adanya pihak lain atau penumpang gelap yang memanfaatkan situasi dalam negeri dengan memicu kegaduhan serta keresahan. Pasalnya, Prabowo telah meminta agar massa menjalankan aksi secara damai, tetapi kericuhan tetap terjadi.
”Kami bertanya-tanya, kalau seruan aksi damai sudah berulang kali disampaikan Pak Prabowo, tapi tidak didengar, ada apa sebenarnya? Apakah seruan Pak Prabowo itu yang tidak serius atau apakah massa memilih mendengar pemimpin yang lain?” tanyanya.
Hasil pemilu
Terkait dengan hasil Pemilu 2019 yang telah ditetapkan oleh KPU, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, Prabowo-Sandi akan mengajukan sengketa perselisihan hasil pemilihan presiden (pilpres) ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis, hari ini.
”Saya menghargai Pak Prabowo-Sandi yang telah membawa sengketa Pilpres itu ke MK. Saya juga meyakini bahwa hakim di MK akan memutuskan sesuai dengan fakta-fakta yang ada, berdasarkan fakta yang ada,” kata Jokowi terkait rencana Prabowo-Sandi itu.
Hal senada disampaikan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Kemarin, Agus bertemu dengan Jokowi selama sekitar 30 menit. Dalam pertemuan itu, Agus menyampaikan selamat atas kemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Agus juga menyatakan, kita semua punya tujuan sama untuk mewujudkan Indonesia makin baik, adil, sejahtera dan menjadi rumah besar untuk kita semua.
Baca juga: Temui Presiden Jokowi, AHY Sampaikan Selamat atas Penetapan Hasil Pemili
Selain menerima Agus, kemarin Jokowi juga menerima Ketua MPR yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Seusai pertemuan itu, Zulkifli, antara lain, menuturkan, semua pihak perlu menyelesaikan masalah secara damai dengan dialog dan silaturahmi.
Pada Pemilu 2019, Partai Demokrat dan PAN berada dalam koalisi mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Partai lain anggota koalisi Prabowo-Sandi adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Berkarya.
Guna mempercepat adanya rekonsiliasi, Wakil Presiden Jusuf Kalla sedang mengupayakan pertemuan para elite yang berkontestasi dalam Pemilu 2019 ataupun tokoh nasional lainnya. Melalui pertemuan itu, diharapkan ada penurunan suhu politik seusai KPU menetapkan hasil Pemilu 2019.
”Pemerintah siap untuk berbicara, berdialog, dengan semua tokoh. Kita siap untuk berbicara karena tujuannya kita sama, untuk kedamaian, kemakmuran,” kata Kalla.
Menurut Kalla, pertemuan yang tengah digagas termasuk dengan Prabowo dan Sandi.
Dewan Penasihat TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Airlangga Hartarto mengatakan, TKN mencoba mengatur pertemuan antara Jokowi-Amin dengan Prabowo-Sandi sejak usainya pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April lalu. Namun, sampai saat ini pertemuan itu belum terwujud.
”Mungkin ada kendala situasional dan kondisional (guna mewujudkan pertemuan itu), karena sebenarnya komunikasi lintas-partai tetap ada,” kata Airlangga.
Ia mengatakan, partai-partai anggota koalisi pendukung Jokowi-Amin telah secara teratur berkomunikasi dengan partai-partai dari koalisi Prabowo-Sandi. Hubungan Jokowi dengan sejumlah partai dari koalisi Prabowo juga tetap baik.
”Jadi, sebenarnya hubungan antarpartai itu cair. Harapannya, itu bisa meredam eskalasi persoalan yang timbul belakangan ini. Apalagi, di pemilihan anggota legislatif, semua partai sebenarnya sudah menerima hasil pemilu,” kata Airlangga.(AGE/NTA/SPW/INA/REK/REN/ SHR/LAS/HLN/BOW/WAD/SAN)
Baca juga: Media Arus Utama Jadi Acuan Informasi