BOGOR, KOMPAS Sejumlah 88 bus akan mengangkut pemudik asal Bogor yang akan pulang kampung dalam rangka Lebaran. Bus gratis ini berangkat dari GOR Pakansari, Kabupaten Bogor; dan 10 bus dari GOR Pajajaran, Kota Bogor.
"Ini program bantuan dari Kementerian Perhubungan. Ternyata warga kami yang paling banyak mendaftar untuk ikut mudik gratis. Tadinya dijatahkan 80 bus, akhirnya menjadi 88 bus. Pendaftarannya online, tidak di kami," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Supriyanto, Jumat (24/5/2019).
Pemberangkatan bus mudik gratis ini dilakukan pada 1 Juni. Sehari sebelumnya, ungkap Supriyanto, akan diberangkatkan sekitar 450 motor pemudik yang ikut mudik gratis. Motor diangkut menggunakan puluhan truk. Kota yang dituju antara lain Purwokerto, Magelang, Yogya, Solo, dan Boyolali.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bogor Agus Suprapto mengatakan, ada 10 bus mudik gratis yang berangkat dari GOR Padjadjaran pada 1 Juni nanti. Tujuannya ke Solo, Semarang, dan Yogyakarta.
"Kurang lebih akan membawa 440 warga kota yang akan Lebaran di kampung halamannya. Mudik bareng gratis ini bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Agus.
Sejauh ini, tidak ada mudik gratis yang difasilitasi pihak swasta.
Mengenai persiapan lainnya, Agus menuturkan, Kota Bogor adalah pelintasan pemudik. Pengaturan lalu lintas dilakukan bersama kepolisian di titik-titik kemacetan.
Posko pengamanan dan pelayanan mudik di Terminal Baranangsiang, juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Tiga minggu lalu kami sudah melakukan ramp check bus-bus angkutan umum di terminal maupun pul bus. Nanti pada H -7 akan dilakukan kembali. Saat itu bukan cuma kendaraan dicek kelaikan jalannya, tetapi juga kesehatan pengemudi. Penumpang bus yang kedapatan tidak sehat, juga akan mendapat layanan kesehatan," tuturnya.
Sedangkan Supriyanto mengatakan, pos pengamanan dan pelayanan mudik bakal dibuka di beberapa titik, antara lain di Terminal Cileungsi, tempat pemberangkatan bus ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Terminal ini tipe B milik provinsi. Namun kami berkewajiban membantu karena mereka belum punya peralatan untuk ramp check. Jangan sampai terjadi bus mogok yang akan berimbas kemacetan parah dan kemana-mana," katanya.
Menurut Supriyanto, bersama Polres Bogor juga sudah melakukan pengecekan awal jalan-jalan yang akan dilalui pemudik. Perbaikan jalan dan rambu-rambu lalu lintas di jalan kabupaten, juga sudah diperbaiki atau ditambah.
"Kondisi jalan nasional cukup bagus. Hanya jalan provinsi yang harus ada perbaikan-perbaikan, dan ini sudah kami laporkan. Kami harapkan perbaikannya akan kelar sebelum H-7 Lebaran," katanya.
Ia menambahkan, tahun ini kenaikan pemudik akan mencapai 11 persen dibanding tahun lalu. Diperkirakan pula, makin banyak yang akan menggunakan kendaraan pribadi dan bus umum. Karena itu, katanya, kemungkinan Korlantas Polri akan memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah di jalan tol.
Mobilitas dengan KRL
Sejumlah stasiun di Jabodetabek dan Lebak diperkirakan akan ramai melayani naik-turun penumpang saat Lebaran mendatang. Meskipun demikian, jumlah perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuterline selama masa Lebaran masih tetap sama yakni 938 perjalanan sehari.
Dalam keterangan pers, Kamis (23/5/2019), Direktur Utama PT KAI Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti mengatakan, stasiun-stasiun yang berpotensi terjadi kenaikan jumlah penumpang saat Lebaran antara lain Stasiun Bogor, Citayam, Bojonggede, Depok, Depok Baru, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Manggarai, Juanda, Jakarta Kota, Kemayoran, Bekasi, dan Rangkasbitung.
“Dengan melihat pertumbuhan penumpang pada tahun ini dan tren pertumbuhan pada setiap musim Lebaran, kami prediksi musim Lebaran tahun ini jumlah pengguna KRL akan meningkat setidaknya 3 persen dari tahun 2018,” ucap Wiwik.
Tahun 2017, PT KCI melayani 11.001.459 penumpang selama masa Lebaran. Sedangkan pada periode Lebaran tahun 2018, sejumlah 11.208.786 penumpang menggunakan KRL ke sejumlah tujuan.
Tahun ini, jumlah penumpang KRL di masa Lebaran diperkirakan mencapai 11,5 juta penumpang. Di sejumlah stasiun, antrean penumpang diperkirakan akan panjang.
“Prioritaskan keselamatan dengan tidak memaksakan diri naik ke kereta yang sudah penuh. Selalu awasi putra dan putri, serta barang bawaan,” pesan Wiwik.
Untuk mengurangi antrean pembeli tiket, PT KCI menyiapkan 236 unit mesin tiket (vending machine), 196 loket manual, dan 28 loket portable yang akan difungsikan di stasiun-stasiun yang berpotensi terjadi kenaikan jumlah penumpang.
Penumpang KRL juga bisa menggunakan kartu uang elektronik yang diterbitkan perbankan seperti e-Money, Flazz, Brizzi, dan Tapcash.
Dalam layanan kesehatan, PT KCI menyiapkan 28 pos kesehatan dan 96 paramedis. Selain itu juga disediakan ambulans serta kursi roda dan tandu di setiap pos kesehatan. (ART)