Perkuatan UMKM Surabaya Dibahas dalam Sidang UCLG Asia Pacific
›
Perkuatan UMKM Surabaya...
Iklan
Perkuatan UMKM Surabaya Dibahas dalam Sidang UCLG Asia Pacific
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sekaligus Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pacific menghadiri acara UCLG ASPAC First Sessions of 2019 Executive Bureau Meeting & Yiwu Dialogue on International Economic and Trade Coorperation di Kota Yiwu China. Dalam pertemuan itu Risma mengungkap proses perkuatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kota Surabaya yang cepat naik kelas atas dukungan dan pendampingan yang serius dari Pemerintah Kota Surabaya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
YIWU, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang sekaligus Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pacific, menghadiri acara UCLG ASPAC First Sessions of 2019 Executive Bureau Meeting & Yiwu Dialogue on International Economic and Trade Cooperation di Kota Yiwu, China. Dalam pertemuan itu, Risma mengungkap perkuatan usaha mikro, kecil, menengah Kota Surabaya yang cepat naik kelas atas dukungan dan pendampingan yang serius dari Pemerintah Kota Surabaya.
Sidang UCLG Aspac yang berlangsung selama enam hari mulai 21-26 Mei 2019 itu bekerja sama dengan Chinese Peoples for Association for Friendship with Foreign Countries (CPAFFC), Belt and Road Local Corporation, dan Pemerintah Kota Yiwu, China.
Forum pertemuan ini dihadiri anggota UCLG Aspac serta ahli dan perwakilan berbagai institusi. Tujuan kegiatan tersebut untuk mendiskusikan kerja sama, tukar pengalaman terkait keberhasilan dalam pembangunan, dan membahas peluang peningkatan kerja sama.
Dalam berbagai forum menurut rilis dari Pemkot Surabaya yang diterima Kompas, Jumat (24/5/2019) malam, sebagai Presiden UCLG Aspac, Risma diberi mandat untuk memimpin sidang dan memberikan sambutan.
Risma juga diberi kesempatan memaparkan berbagai pencapaian Kota Surabaya pada Standing Committee Meeting di ASEAN Mayors Forum (AMF). Saat itu, Wali Kota Risma menyampaikan beberapa poin tentang perkembangan kota dan rencana aksi ke depan.
Poin tersebut di antaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengurangi dampak bencana alam, melindungi lingkungan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan terlibat dalam kegiatan ekonomi secara inklusif. ”Ini yang menjadi poin prioritas yang kita perlu bahas,” katanya.
Peran pemerintah kota kuat
Di forum para wali kota se-ASEAN itu, Risma juga menyampaikan pada saat menghadiri konferensi di Inggris, pada 2018, banyak pakar menyebutkan pada 2040, pemerintah daerah (pemda) atau pemerintah kota (pemkot) akan lebih penting dalam meningkatkan kesuksesan satu negara.
Hal ini dikarenakan nanti peranan masyarakat sangat dibutuhkan dan teredukasi dengan baik, terlebih pemerintah kota lebih dekat dengan warganya.
”Hal ini dikarenakan nanti peranan masyarakat sangat dibutuhkan dan teredukasi dengan baik, terlebih pemerintah kota lebih dekat dengan warganya,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu meminta agar semua wali kota harus bersedia belajar dengan wali kota lainnya. Menjalin pertemanan agar tercipta suasana saling mendukung dan membantu mengatasi permasalahan daerahnya.
”Jadi, wali kota harus mau belajar satu sama lain, mau berteman, dan bekerja sama dalam mengatasi berbagai masalah di wilayahnya masing-masing,” imbuhnya.
Pada sesi berikutnya, Wali Kota Risma menjalankan tugasnya sebagai Presiden UCLG Aspac. Dalam forum itu saat memimpin sidang UCLG Aspac, Risma mengajak para anggotanya untuk saling menguatkan satu sama lain, terutama dalam mempersiapkan masa depan kota menjadi kota yang berkelanjutan.
Selain itu, ia juga mengajak para pemimpin daerah se-Asia Pacific untuk meningkatkan ekonomi di daerahnya dan ikut berkontribusi dalam ekonomi global.
”Rekan-rekan semuanya, di Kota Surabaya saya berusaha meningkatkan perekonomian kota melalui beberapa hal. Salah satunya adalah Pahlawan Ekonomi. Mereka saya beri pelatihan untuk berkarya dan mengembangkan apa yang mereka bisa ciptakan,” ujar ibu dari dua anak ini.
Terimpit ekonomi
Mayoritas dari mereka adalah istri yang terimpit keuangan. Berangkat dari kondisi ini, muncul ide bagaimana ekonomi di Surabaya dapat bergerak. Sekarang 30 persen dari mereka penghasilannya lebih dari Rp 1 miliar.
”Seperti Diah Cookies omzetnya tidak main-main, satu kampung jadi pegawainya bikin cookies semua,” katanya.
Tak hanya program Pahlawan Ekonomi, tetapi juga program Pejuang Muda dan Startup Koridor Surabaya kini menjadi topik hangat.
”Saat ini adalah eranya kolaborasi, anak-anak muda harus berjuang dan melakukan hal-hal baru untuk menciptakan peluang bersama, bukan fokus mencari kerja,” katanya.
Saya berharap nantinya tidak ada kota yang tertinggal, dengan saling sharing pengalaman dan permasalahan bersama ini, saya berharap mampu mengatasi berbagai permasalahan.
Selain memimpin persidangan dan memberikan keynote speech, Wali Kota Risma juga menyempatkan berkeliling untuk menyaksikan pameran produk-produk unggulan komoditas impor China.
Wali kota dua periode ini berharap, dari pertemuan yang berlangsung beberapa hari itu dapat saling menguatkan satu sama lain, untuk menuju kota yang berkelanjutan.
”Saya berharap nantinya tidak ada kota yang tertinggal, dengan saling sharing pengalaman dan permasalahan bersama ini, saya berharap mampu mengatasi berbagai permasalahan,” pungkasnya.