logo Kompas.id
Titi Gantung
Iklan

Titi Gantung

Oleh
Damiri Mahmud
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GwYRgfwVpT4aPLcpEkXzD-XTbyc=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2Fbahasa-featureImage.png

“Apa kabar Titi Gantung?” tanya seorang sahabat yang telah lama menetap di Bali. Tak seperti Titi Kuning, Titi Bobrok, Titi Rante, atau Titi Pahlawan yang juga ada di Medan, Titi Gantung punya daya tarik tersendiri. Banyak warga kota sore-sore menyempatkan melepas lelah atau bersantai di sana. Dia bukanlah penghubung jalan  terputus oleh aliran sungai di bawahnya,  tetapi oleh rel kereta api  dari Stasiun Besar Medan, berdampingan dengan Titi Gantung itu.

Karena kereta api senantiasa hilir-mudik mengangkut penumpang ke berbagai kota di Sumatera Utara, sehingga memutus dua kawasan penting di kota Medan, yaitu Pajak Sentral sebagai pusat perbelanjaan dan Lapangan Merdeka serta Balai Kota sebagai pusat pemerintahan, oleh Belanda pada 1885 dibangun Titi Gantung. Ya, seperti jembatan layang yang kita kenal dewasa ini.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000