Bupati Ende Marsel Petu meninggal di Rumah Sakit Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (26/5/2019), pukul 02.30 Wita. Bupati yang sedang menjalani kepemimpinan periode kedua ini diduga meninggal akibat serangan jantung.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Bupati Ende Marsel Petu meninggal di Rumah Sakit Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (26/5/2019), pukul 02.30 Wita. Bupati yang sedang menjalani kepemimpinan periode kedua ini diduga meninggal akibat serangan jantung.
Tokoh masyarakat Ende, Honing Sani, di rumah duka di Kelurahan Liliba, Kota Kupang, Minggu (26/5/2019), mengatakan, penyebab pasti kepergian bupati belum diketahui. Namun, diduga ia mendapat serangan jantung saat berada di salah satu rumah kerabatnya di kawasan Oepoi, Kota Kupang.
”Bupati ke Kupang dalam rangka tugas dinas. Seusai mengikuti kegiatan dinas, ia bertamu di rumah salah satu kerabat di Kupang, Sabtu, 25 Mei, pukul 09.00 Wita,” kata Honing Sani.
Saat sedang duduk di rumah kerabat itu, tiba-tiba korban merasa sakit luar biasa di dada, kemudian tubuhnya lunglai. Ia lantas dibantu tuan rumah, Chen Abubakar, dibawa ke RS Siloam di Kupang, berjarak sekitar 1,5 kilometer, pada pukul 10.30 Wita.
Setelah dirawat di rumah sakit selama hampir 4 jam, korban akhirnya mengembuskan napas terakhir. Jenazah korban kemudian dibawa dari RS Siloam menuju rumah anggota keluarga di Liliba untuk dilakukan misa Requiem yang dipimpin Pastor Eduardus Dosi SVD.
Misa Requiem ini dihadiri Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Joseph Nae Soi, Wakil Wali Kota Kupang dr Herman Man, dan para tokoh masyarakat asal Ende. Ribuan pelayat mengikuti misa tersebut. Jalan menuju rumah duka dipadati kendaraan roda empat dan roda dua.
Eny (45), salah satu anggota keluarga korban, mengatakan, almarhum sudah tiga hari di Kupang mengikuti kegiatan Partai Golkar. Hari Jumat (24/5/2019), korban menelepon salah satu putranya untuk datang dari Ende ke Kupang.
”Entah, tujuan kedatangan putranya itu untuk apa, kami belum tahu. Mungkin almahrum merasa kurang sehat sehingga meminta putranya ke Kupang. Biasanya, pejabat atau politisi meski sakit pun bertindak seakan-akan tidak sakit dan terus melakukan berbagai kegiatan, dengan berbagai risiko kesehatan,” kata Eny.
Dari rumah duka di Liliba, jenazah dibawa ke Bandara El Tari, Kupang, pada pukul 10.49 Wita untuk diterbangkan ke Ende dengan pesawat pribadi milik Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Jenazah Marsel Petu diterbangkan tepat pukul 12.00 Wita dari Bandara El Tari Kupang menuju Ende. Jenazah akan dimakamkan pada hari Senin (27/5/2019) setelah menunggu anggota keluarga dari Jakarta dan Surabaya.
Marsel Petu menjabat Bupati Ende dua periode, yaitu pada periode 2014-2019 dan 2019-2024. Sebelumnya, alamrhum menjabat Ketua DPRD Ende dari Partai Golkar, periode 2009-2014. Ia berpasangan dengan Achmat Djafar sejak periode pertama sampai dengan periode kedua. Jabatan pada periode kedua dijalankan baru tiga bulan, yaitu sejak 21 Maret, setelah dilantik Gubernur NTT Viktor Laiskodat di Kupang. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak.