MADRID, MINGGU – Timnas Spanyol mendapat tantangan sulit dalam upaya mengejar poin sempurna di kualifikasi Piala Eropa 2020. Spanyol, yang belum menemukan pakem permainan terbaiknya sejauh ini, akan menjamu tim kuda hitam Swedia, di Madrid, Selasa (11/6/2019) pukul 01.45 WIB.
”La Furia Roja”, julukan timnas Spanyol, kokoh memuncaki grup F kualifikasi Piala Eropa 2020. Mereka selalu menang pada tiga laga babak kualifikasi terakhir. Namun, kualitas Spanyol belum cukup teruji karena lawan-lawan yang mereka kalahkan sebelumnya, seperti Malta dan Kepulauan Faroe, tidak punya kekuatan sepadan.
Swedia, yang tampil mengejutkan pada Piala Dunia Rusia 2018, akan menjadi lawan tersulit Spanyol di kualifikasi. Hampir serupa Spanyol, Swedia belum terkalahkan di grup F. Mereka menempati peringkat kedua dengan selisih dua poin dari La Roja. Berbeda dengan Spanyol yang masih dalam proses adaptasi dan evolusi, Swedia lebih solid bersama pelatih Janne Andersson.
Swedia mempertahankan pelatih, taktik, maupun mayoritas pemain yang dibawa ke Rusia. Meskipun tidak lagi memiliki pemain bintang menyusul pensiunnya striker Zlatan Ibrahimovic, Swedia justru kian berbahaya. Mereka tampil lebih kompak, cair, dan tidak bergantung pada satu-dua individu. Tak heran, mereka melaju hingga perempat final Piala Dunia 2018 dengan dan menyisihkan Jerman di fase grup.
Sebaliknya, Spanyol masih dalam fase membangun ulang bersama Luis Enrique. Mantan pelatih Barcelona itu menjadi pelatih La Roja ketiga dalam setahun terakhir ini, setelah Julen Lopetegui dipecat sebelum laga pertama di Rusia, dan Fernando Hierro yang menggantikannya mengundurkan diri seusai Piala Dunia lalu. Di Rusia, Spanyol kandas di babak 16 besar oleh tuan rumah.
Bersama Enrique, Spanyol belum terlihat menawan. Performa mereka masih jauh dari era keemasannya satu dekade lalu. Hal itu terlihat dari kiprah mereka di Liga Nasional Eropa. Mereka dikalahkan Inggris dan Kroasia di kompetisi baru tersebut. Lini serang mereka yang diisi striker seperti Iago Aspas dan Alvaro Morata juga jarang mencetak gol.
Bek sumber gol
Koran Spanyol, Marca, pun menulis barisan bek tim itu seperti Segio Ramos dan Jordi Alba adalah para ”penyerang” terbaik La Roja saat ini. Pada laga kontra Faroe, Sabtu (8/9), tiga dari empat gol Spanyol dicetak pemain tenganh dan belakang. Satu gol lagi bunuh diri bek Faroe. Total 29 gol dikoleksi bek-bek Spanyol sejauh ini. Itu adalah angka tertinggi di dunia, melebih tim seperti Belgia (23 gol) dan Brasil (20).
Minimnya kontribusi penyerang memaksa Enrique memanggil pemain veteran, Santi Cazorla. Gelandang serang 34 tahun yang seolah “terlahir kembali” bersama klubnya, Villareal, kini menjadi orkestrator La Roja setelah sempat absen empat tahun di timnas. Ia agaknya kembali menjadi andalan lini tengah Spanyol pada laga malam ini. Di Villareal, ia mencetak enam gol dan 11 asis sepanjang musim lalu.
“Saya sangat senang bisa kembali membela timnas (Spanyol). Laga melawan Swedia bakal rumit karena mereka tim yang bagus. Namun, dengan dukungan penonton di rumah sendiri, kami percaya diri bisa meraih hasil positif,” ujar Santi yang pernah membela Arsenal seperti dikutip Football-Espana.
Sementara itu, Swedia akan tampil lepas di Madrid. Mereka tidak punya tekanan karena telah memastikan tiket playoff ke babak utama Piala Eropa 2020 sebagai juara grup B2 Liga Nasional Eropa. Namun, jika minimal meraih peringkat kedua di kualifikasi grup F, Swedia akan lolos otomatis ke Piala Eropa 2020 tanpa perlu melalui fase playoff. (AFP)