GM Susanto Megaranto kembali remis pada babak kelima Turnamen Catur Internasional GM dan WGM Japfa 2019, di Yogyakarta, Minggu (16/6/2019). Babak tersebut juga tidak berlangsung lama. Susanto perlu bekerja lebih keras agar bisa mendulang kemenangan pada babak selanjutnya.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — GM Susanto Megaranto kembali remis pada babak kelima Turnamen Catur Internasional GM dan WGM Japfa 2019, di Yogyakarta, Minggu (16/6/2019). Susanto perlu bekerja lebih keras agar bisa mendulang kemenangan pada babak selanjutnya.
Pada babak kelima, Susanto menghadapi rekan senegaranya, yakni FM Azarya Jodi Setyaki. Di atas kertas, seharusnya Susanto bisa unggul dalam babak itu. Namun, ia memilih mengakhiri pertandingan dengan hasil remis. Laga tersebut berlangsung dalam waktu kurang dari 45 menit karena berakhir di langkah ke-21.
Hasil serupa dialami Susanto pada tiga babak sebelumnya. Adapun lawan yang dihadapi Susanto juga merupakan rekan-rekan senegaranya, yaitu IM Novendra Priasmoro, WGM Aulia Medina Warda, dan IM Yosef Theolifus Taher. Hanya Novendra yang dilawannya dengan durasi paling lama. Butuh 85 langkah sebelum pertandingan diakhiri hasil remis. Sementara ia hanya bertanding dalam waktu sekitar 30 menit untuk mengakhiri pertandingan lainnya dengan remis.
Dari lima laga yang sudah dijalani Susanto, sebanyak 3 poin yang sudah ia kumpulkan. Ia harus menang pada babak selanjutnya jika ingin mendapatkan poin baik. Namun, kemenangan tidak bisa diraih dengan mudah. Babak keenam dan ketujuh bakal digelar dalam satu hari yang sama.
Lawan yang dihadapi juga sulit. Susanto bakal berhadapan dengan IM Sean Winshand pada babak keenam, lalu melawan GM Dmitry Kokarev, pecatur asal rusia, pada babak ketujuh. Kokarev merupakan unggulan pertama dalam turnamen tersebut dengan rating 2.609.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia Kristianus Liem menyayangkan hasil-hasil remis yang diperoleh Susanto dalam sejumlah babak itu. Ia harus mengerahkan seluruh kemampuannya karena lawan yang dihadapi selanjutnya tidak akan membuatnya bermain dengan mudah.
”Pemain luar pasti ingin mencari poin dari dia (Susanto) juga. Dia harus habis-habisan dalam pertandingan nanti,” kata Kristianus.
Sementara itu, WFM Fisabilillah Ummi meraih kemenangan pada laga kelima-nya. Ia melawan rekan senegaranya, yaitu WFM Zahra Chumaira. Kemenangan diraihnya pada langkah ke-54 dan semakin membuka peluangnya untuk meraih norma WIM dalam turnamen tersebut. Total poin yang diperolehnya dari lima babak, yaitu 3,5 poin. Hanya 2,5 poin lagi yang perlu dikumpulkannya.
”Ummi memang salah satu yang bermain cukup cemerlang. Dia semakin dekat dengan targetnya untuk bisa memperoleh WIM,” kata Kristianus.
WIM Chelsie Monica Sihite juga tampil baik pada babak kelima. Ia berhasil memaksa WGM Keti Tsatsalashvili, pecatur asal Romania, mengakhiri pertandingan dengan hasil remis pada langkah ke-30. Padahal, Keti merupakan unggulan ketiga yang memiliki rating 2.356, sedangkan Chelsie baru memiliki rating 2.212.
Permainan cukup berimbang antara kedua pecatur itu. Chelsie unggul pada gajah hitamnya yang bergerak aktif, sedangkan Keti memiliki menteri putih yang bergerak tak kalah aktif. Hanya saja keduanya tidak bisa mengembangkan permainan karena buah catur lainnya hanya bisa menjaga petak agar tak saling dimanfaatkan. Keti menawarkan untuk remis pada langkah ke-29.
”Posisinya memang sudah sulit. Sulit untuk dipaksakan. Karena saya juga harus jaga petak yang terancam. Saya menerima remis karena memainkan bidak hitam juga,” kata Chelsie.