KM Nusa Kenari 02 Tenggelam di Alor, 2 Tewas, 5 Hilang
›
KM Nusa Kenari 02 Tenggelam di...
Iklan
KM Nusa Kenari 02 Tenggelam di Alor, 2 Tewas, 5 Hilang
Kapal Motor Nusa Kenari 02 Tenggelam di Perairan Tanjung Margeta Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/6/2019) pukul 03.00 Wita.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
KALABAHI, KOMPAS- Kapal Motor Nusa Kenari 02 tenggelam di Perairan Tanjung Margeta, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/6/2019) pukul 03.00 Wita. Dua penumpang meninggal dunia, lima orang belum ditemukan, dan 48 penumpang lainnya selamat. Dugaan sementara, kapal naas ini tenggelam akibat kelebihan muatan.
Kepala Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere I Putu Sudayana di Maumere, Sabtu mengatakan, jumlah penumpang di dalam Kapal Motor (KM) Nusa Kenari 02 sebanyak 55 orang. Mereka bertolak dari Pantai Treweng, Kalabahi, Sabtu, pukul 01.00 Wita menuju Pulau Pureman, sekitar 50 mil dari Kalabahi. Sesuai jadwal, pukul 04.00 Wita kapal itu akan sandar di Dermaga Pureman.
“Saat kapal berbobot sekitar 4 GT ini memasuki perairan Tanjung Margeta, kapal dihadang gelombang setinggi 1,5 meter. Kapal oleng ke kiri dan ke kanan selama beberapa kali, kemudian perlahan tenggelam,”kata Putu.
Kebanyakan penumpang adalah nelayan. Mereka terbiasa berenang sehingga sebanyak 48 penumpang mampu menyelamatkan diri. Namun, tetap saja laut memakan korban, Dua penumpang, Adi (45) dan Diah Malayakosa (23), tewas. Lima orang lainnya hilang dan masih dicari identitasnya. Sedangkan 16 orang selamat sempat dirawat di RSUD Kalabahi, tetapi semuanya kini sudah dipulangkan.
Putu mengatakan, tim SAR dari Kupang telah bergerak menuju perairan Alor dengan Kapal Negara Antareja milik Basarnas Kupang untuk bergabung dengan tim SAR Maumere dan Alor untuk melakukan pencarian terhadap lima korban hilang.
“Sesuai undang-undang tentang pencarian dan pertolongan atas suatu kecelakaan atau bencana, biasanya dilakukan selama tujuh hari terhitung sejak kejadian. Jadi, esok Minggu, 16 Juni, pukul 05.00 Wita tim pencarian gabungan akan melakukan pencarian lagi di sekitar tempat kejadian. Kami fokus di titik kejadian, kemudian menyebar,”kata Putu.
Praktik kelebihan penumpang jamak terjadi di sana. Abdul Boly (38) warga Kalabahi mengatakan, sebagian kapal kerap berangkat malam hari untuk menghindari pengawasan dari Kesyahbandaran Alor. Kebanyakan pelayaran rakyat dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang dan mengejar target pemasukan sehingga kurang mengutamakan keselamatan.