Partai Kebangkitan Bangsa meloloskan 58 kadernya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI. Mereka diharapkan bisa menjadi ujung tombak dalam mengejar tiga agenda mendesak partai setelah pemilihan umum tuntas.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Kebangkitan Bangsa meloloskan 58 kadernya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI. Mereka diharapkan bisa menjadi ujung tombak dalam mengejar tiga agenda mendesak partai setelah pemilihan umum tuntas.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Senin (17/6/2019), di Jakarta mengatakan, ketiga agenda itu adalah peningkatan mutu dan kualitas pendidikan nasional, meningkatkan ekonomi kecil dan menengah, serta perjuangan dakwah sosial budaya dan kebudayaan.
”Ketiga agenda ini mendesak dijalankan. Ini akan kami usung, baik pada legislasi perundang-undangan maupun pada kebijakan penganggaran DPR RI,” kata Muhaimin saat halalbihalal Dewan Pengurus Pusat PKB di Jakarta.
Ketiga agenda itu menjadi prioritas karena pendidikan para pemilih PKB pada pemilu ini yang mencapai 13,25 juta orang masih butuh perhatian, terutama pendidikan di pondok pesantren. Selain itu, mayoritas pemilih PKB, kata Muhaimin, merupakan pelaku ekonomi kecil dan menengah.
Adapun perjuangan dakwah masuk menjadi agenda prioritas partai karena sesuai dengan tujuan utama PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) yang ingin Islam Nusantara menjadi solusi dunia. Konsep Islam Nusantara dinilai mampu membawa dunia menuju kondisi yang lebih baik dan damai.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj menyampaikan, para kader yang lolos ke DPR RI diharapkan mampu mengemban amanat pemilih PKB. Ia meminta amanat dan cita-cita warga nahdliyin agar tidak dilupakan. Kepentingan PKB, katanya, mesti diutamakan.
Klaim keberhasilan
Pada kesempatan itu, Muhaimin mengungkapkan, pada pemilu tahun ini perolehan kursi PKB meningkat dibandingkan dengan Pemilu 1999, yang dikenang sebagai tahun keemasan. Raihan 58 kursi pada Pemilu 2019 lebih banyak dibandingkan 51 kursi yang diraih PKB pada Pemilu 1999 saat partai berbasis NU itu didirikan.
Secara jumlah kursi, raihan PKB pada pemilu kali ini memang paling besar. Namun, persentase perolehan suaranya bukan yang paling besar.
Pada 1999, PKB meraih 12,61 persen suara dan 51 kursi DPR. Pada 2004, PKB memperoleh 10,57 persen suara dan 52 kursi di DPR. Pada 2009, PKB meraih 4,95 persen suara dan 28 kursi, serta pada 2014 kembali naik menjadi 9,04 persen suara dan 47 kursi.
Pada 2019, jumlah kursi PKB mencapai 58 kursi, tetapi jumlah suaranya 9,69 persen atau lebih kecil dibandingkan dengan Pemilu 1999 dan 2004. Dengan perolehan suara itu, PKB menjadi partai di urutan keempat setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
Menurut Muhaimin, capaian itu hanyalah tangga awal menuju perjuangan menjalankan amanah para konstituen.