Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor di tiga daerah, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, dan Keerom.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor di tiga daerah, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, dan Keerom. Kewaspadaan ini menyusul adanya peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam lima hari ke depan.
Kepala Badan BPBD Papua Welliam mengatakan, dirinya berkoordinasi dengan pihak BPBD di tiga daerah tersebut untuk bersiaga menghadapi ancaman banjir dan longsor selama sepekan ke depan. ”Ketiga daerah ini selalu terdampak banjir dan longsor apabila terjadi curah hujan lebat dalam jangka waktu yang lama,” kata Welliam di Jayapura, Senin (17/6/2019).
Dari pantauan, hujan mulai menguyur wilayah Jayapura hingga Sentani dalam beberapa hari terakhir. Hujan turun pada pagi dan malam hari.
Welliam menuturkan, warga di tiga daerah tersebut diharapkan meningkatkan kesadaran dalam mitigasi bencana. Tujuannya untuk mencegah agar tidak terjadi jatuh korban luka ataupun korban jiwa karena banjir dan longsor.
Warga yang bermukim di daerah perbukitan dan sekitar daerah aliran sungai harus waspada ketika terjadi hujan lebat selama beberapa jam.
”Kami juga berharap para warga membersihkan saluran drainase agar airnya tidak meluap hingga membanjiri permukiman dan jalan umum,” ujar Welliam.
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Suroto mengatakan, terjadi aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang cukup signifikan mendukung pembentukan awan hujan di Indonesia bagian tengah dan timur. Kondisi itu diprakirakan akan berlangsung hingga lima hari ke depan.
Ketika terjadi fenomena MJO, curah hujan terjadi intensitas sedang, yakni 50 milimeter per hari dan sangat lebat di atas 100 milimeter per hari.
Sementara tinggi gelombang di wilayah utara Papua, selatan Papua hingga Papua Barat mencapai 1-2 meter dan kecepatan angin maksimal 25 knot atau 46 kilometer per jam.
”Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh hujan lebat tersebut, seperti potensi terjadi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin,” kata Suroto.