Mantan petenis nomor satu dunia, Andy Murray, menangis tersedu-sedu menjelang Grand Slam Australia Terbuka 2019 karena tidak tahu berapa lama lagi bisa bertahan dengan cedera pinggul. Enam bulan berlalu, penggemar Murray dari seluruh dunia menangis bahagia menyambutnya kembali ke lapangan.
Bintang Inggris itu akan menjalani laga perdana setelah pulih dari cedera pada turnamen lapangan rumput Fever-Tree Championships di Queen’s Club, West Kensington, London, Inggris, 17-23 Juni 2019. Murray turun di nomor ganda putra berpasangan dengan Feliciano Lopez.
”Saya merasa cukup relaks. Saya tidak pernah membayangkan akan berada di posisi ini. Saya tidak menyangka akan menjalani operasi, tetapi ini sungguh-sungguh mengubah hidup saya dari posisi saya berada sebelumnya,” kata Murray, dikutip dari laman ATP Tour, Senin (17/6).
Murray tidak sabar untuk kembali bermain tenis. Tetapi, peraih dua medali emas Olimpiade itu tidak punya ekspektasi tinggi terhadap hasilnya. Bagi Murray, yang terpenting adalah bisa bermain tenis lagi, merasa nyaman dengan tubuhnya, dan bebas dari rasa sakit, itu sudah cukup.
Tiga hari menjelang Grand Slam Australia Terbuka 2019, 14-27 Januari, Murray menangis di hadapan wartawan dari sejumlah negara. Ketika itu, Murray menceritakan perjuangannya melawan cedera pinggang kanan yang mengganggunya selama nyaris dua tahun.
Murray sempat merasa bimbang untuk operasi. Tetapi, pada 28 Januari 2019, bintang tenis Inggris itu memutuskan melakukannya. Selama pemulihan, Murray melupakan tenis untuk kepentingan jangka panjang, yaitu hidup sehat.
Setelah menjalani operasi, petenis berusia 32 tahun itu sekarang bisa bebas beraktivitas, seperti pergi makan malam tanpa harus merasa sakit karena duduk terlalu lama pada satu posisi. Peraih 45 gelar turnamen dunia itu juga bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan bermain golf. Dia bahkan sempat ikut turnamen golf di klub lokal bersama kakaknya, Jamie Murray.
Petenis yang bersama Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic, sering disebut the Big Four—empat petenis yang mendominasi tenis dunia selama lebih dari satu dekade—itu menuturkan, selama 18 bulan terakhir, keinginan gantung raket beberapa kali muncul di benaknya. Dia tidak lagi menikmati bermain tenis, entah itu latihan atau pertandingan. Memenangi pertandingan bahkan sudah tidak lagi menjadi minatnya, karena itu tidak lagi menyenangkan.
Sekarang, Murray mempunyai perspektif baru untuk hidupnya. ”Saya hanya merasa senang karena memang suka bermain tenis. Saya penggemar olahraga dan sudah memainkannya sejak masih kecil. Saya ingin terus bermain selama bisa karena saya menikmatinya,” kata Murray.
Pandangan hidup
Dia mengakui masih ingin memenangi Wimbledon atau turnamen tenis bergengsi lainnya. Tetapi, yang terpenting adalah proses menyakitkan ini membuka pandangan hidupnya. Pandangan baru itu muncul beberapa pekan lalu saat Murray melihat bocah-bocah memukul bola tenis dan melihat bagaimana mereka menikmati permainan mereka.
”Anda ingat hal-hal penting, atau alasan mengapa Anda melakukan sesuatu, bermain olahraga tertentu, atau melakukan pekerjaan tertentu. Umumnya karena itu adalah hal yang memang Anda pedulikan dan nikmati, dan melalukan itu tidak sekadar untuk memenangi pertandingan tenis,” katanya.
Tekad utama Murray adalah kembali bermain tunggal. Sekitar enam minggu lalu, Murray berdiskusi dengan timnya tentang kemungkinan kembali di nomor tunggal dan bagaimana dia bisa melakukannya. Murray memutuskan turun di nomor ganda untuk melihat sejauh mana fisiknya bekerja. Bermain di nomor ganda tidak akan memberikan beban terlalu banyak untuk tubuhnya. Gerakan pemain lebih sedikit, tetapi tetap bisa bergerak cepat, dengan refleks dan reaksi yang cepat.
Bagi Lopez, dia tidak terlalu sulit memutuskan bermain dengan Murray. ”Dia pemain yang hebat. Segera setelah Anda memukul beberapa bola dengannya, Anda menyadari bahwa ia masih memiliki rasa dan sentuhan. Tentu saja, dia adalah salah satu pemain terhebat yang pernah ada dan dia masih bermain bagus, ”kata Lopez.
Lopez menuturkan, dia merasa senang melihat Murray bisa bermain tenis lagi. ”Ini hal terpenting, dan saya senang bisa berbagi lapangan dengannya. Saya harap ini akan menyenangkan. Tetapi, yang lebih penting adalah melihat dia bisa sehat lagi,” ujar Lopez.