logo Kompas.id
Anti-Sains
Iklan

Anti-Sains

Oleh
Ahmad Arif
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NZAY9hzxquxMzv7Gjv140aTh04o=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190614_PESISIR-UTARA-JAWA_E_web_1560511262.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga melintasi sisa-sisa jalan beton usai berziarah di salah satu makam pepunden desa di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (14/6/2019). Pesisir utara Jawa terus menghadapi persoalan lingkungan antara lain abrasi, pasang air laut, kerusakan kawasan mangrove hingga perubahan iklim. Pesisir utara Jawa Tengah antara lain Tegal, Pekalongan, Kendal dan Demak menjadi kawasan yang terdampak akibat pasang air laut dan kerusakan kawasan mangrove.

Perubahan iklim mulai dikenali awal abad ke-20. Suhu udara terdeteksi terus memanas dan es di kutub mulai mencair. Berikutnya, para ilmuwan mulai menelisiknya, hingga kini tercapai konsensus bahwa gas rumah kaca dari aktivitas manusia sebagai penyebab utama perubahan iklim.

​Setidaknya, Akademi Ilmu Pengetahuan dari 80 negara telah mendukung perspektif ini. Studi John Cook dan kawan-kawan di Environmental Research Letter (2016) menyebutkan, 97 persen dari 11.944 paper ilmiah terkait perubahan iklim menyetujui bahwa ulah manusia menjadi penyebab utama fenomena yang memicu peningkatan suhu udara hingga 1 derajat celcius dibandingkan tahun 1900-an.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000