Paket wisata ke luar negeri relatif lebih mudah dijual sejak harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik melambung tinggi. Kunjungan ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darusalam jadi target utama.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Paket wisata ke luar negeri relatif lebih mudah dijual sejak harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik melambung tinggi. Kunjungan ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darusalam menjadi target utama.
”Pembeli paket wisata dalam negeri langsung sepi dan memilih piknik ke negara tetangga karena harga tiket pesawat jauh lebih murah dibandingkan dengan harga tiket penerbangan dalam negeri,” kata Nathalia dari Sunrise Transholiday Tour & Travel Surabaya, yang dihubungi pada Selasa (18/6/2019).
Akhir-akhir ini tidak hanya paket wisata ke luar negeri yang diminati, tetapi juga banyak penumpang pesawat dari Surabaya ke Medan (Sumatera Utara), Batam (Kepulauan Riau), atau Banda Aceh justru memilih transit di Kuala Lumpur atau Penang. Disparitas harga tiket sangat signifikan. Semisal Surabaya-Medan dengan lama terbang 3 jam, harga tiketnya mencapai Rp 2.350.000 per penumpang. Sementara Surabaya-Kuala Lumpur hanya Rp 370.000 per penumpang.
Klara Avina (28), yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari Surabaya ke Medan dengan transit di Kuala Lumpur, harga tiket hanya Rp 500.000. ”Memang, perjalanan jadi lebih lama karena harus transit di Kuala Lumpur, tapi harga tiket jauh lebih murah,” katanya.
Harga tiket pesawat ke luar negeri dengan maskapai luar negeri, menurut Nathalia, benar-benar memukul sektor pariwisata. ”Paket wisata dalam negeri tidak ada yang melirik, beberapa perusahaan, organisasi, atau komunitas yang sebelumnya rutin menggelar kegiatan di Bali, Malang, dan Yogyakarta cenderung meniadakan karena alasan ongkos pesawat sangat mahal,” katanya.
Padahal, paket wisata ke luar negeri, seperti ke Malaysia dan Thailand, dengan biaya Rp 5,6 juta per orang sudah bisa piknik selama lima hari. Ada juga paket tiga hari ke Malaka di Malaysia dari Surabaya dengan harga Rp 3.250.000 per orang.
”Untuk penerbangan November mendatang saja harga tiket ke Kuala Lumpur dan Bangkok dari Surabaya masih di angka Rp 1,1 juta pergi pulang per orang,” ujranya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jatim, wisatawan mancanegara yang banyak mengunjungi Jatim adalah Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, India, Hongkong, dan Jerman. Turis asing dari 10 negara tersebut mencakup 70,03 persen dari total kedatangan wisman ke Jawa Timur pada Maret 2019, dengan paling banyak kontribusi sebesar 34,95 persen dari Malaysia.
Ketua Asosiasi Agen Tour & Travel Indonesia Jatim Arifudinsyah mengatakan, kunjungan wisatawan domestik, dari dan ke Jatim, menurun sejak harga tiket melambung. Wisatawan lebih memilih berwisata ke luar negeri karena harga tiket pesawat lebih murah.
Dampaknya, beberapa agen perjalanan mengalami penurunan konsumen. Bahkan, agen perjalanan yang fokus menjual tiket perjalanan kini sepi konsumen. ”Jualan paket wisata ke luar negeri kini lebih mudah dibandingkan dengan menjual paket domestik,” katanya.
Hal ini turut berdampak pada pelaku usaha kecil dan menengah di kawasan-kawasan wisata. Itu karena selain pengunjung yang turun, produk mereka juga tidak dibeli oleh wisatawan. Pada umumnya wisatawan yang menggunakan pesawat terbang mengurangi pembelian oleh-oleh karena dikenai biaya untuk bagasi.