Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berjalan cepat dari arah Masjid Istiqlal menuju kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019) sekitar pukul 13.25. Terik matahari tampaknya tidak menyurutkan mantan Menteri Sosial itu berjalan kaki menyusuri Jalan Veteran menuju Jalan Veteran III sepanjang sekitar 800 meter, sebelum masuk kompleks Istana.
Kedatangan Khofifah dengan berjalan kaki ini mengagetkan petugas penjaga pintu samping kompleks Istana. Mereka lalu mempersilakan Gubernur Jatim dan rombongan memasuki kompleks Istana Kepresidenan. Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu kemudian masuk menyusuri lorong di belakang Bina Graha menuju pintu keamanan di samping Istana Negara. Dengan mengenakan pakaian batik, Khofifah lalu menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
Siang itu, Khofifah memang diagendakan bertemu dengan Presiden Jokowi. Pertemuan itu untuk membahas kelanjutan pembangunan infrastruktur di Jatim, khususnya sarana penunjang transportasi publik di wilayah di provinsi tersebut.
Setelah bertemu Presiden Jokowi, Khofifah mengatakan berjalan kaki dari Hotel Sriwijaya, tidak jauh dari Masjid Istiqlal. Bersama rombongan para pegawai Pemerintah Provinsi Jatim, Khofifah turun dari kendaraan karena jalanan di seputar kompleks Istana Kepresidenan memang ditutup.
Walau kemudian harus berjalan kaki menuju Istana Kepresidenan, Khofifah mengaku tak ada persoalan. ”Aku ini tukang jalan, tukang naik gunung, jadi biasa aja,” tuturnya tersenyum.
Ditutup
Kemarin, sejumlah ruas jalan di sekitar Istana Kepresidenan dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) memang ditutup. Hal ini dilakukan berkaitan tengah digelarnya sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden di MK yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Jalan yang ditutup antara lain Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Abdul Muis, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Majapahit, Jalan Veteran Raya, dan Jalan Veteran III.
Terkait penutupan ini, sebenarnya pihak keamanan telah menyampaikan rute untuk mengakses kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Salah satunya dari Patung Kuda masuk pintu gerbang Monumen Nasional keluar Taman Pandang Monas menuju pintu masuk di Jalan Majapahit. Selain itu, bisa juga dari Jalan Tomang Raya menuju Jalan Juanda, kemudian memutar balik di jembatan Jalan Veteran III menuju pintu gerbang ke Jalan Majapahit.
Namun, tidak semua mendapatkan informasi rute termudah untuk menuju kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Akibatnya, hampir semua tamu Presiden Jokowi harus berjalan kaki dari dekat Masjid Istiqlal.
Selain Khofifah, para pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah yang dijadwalkan bertemu Presiden Jokowi juga jalan kaki ratusan meter. ”Tadi semua jalan kaki dari dekat Istiqlal, menyusuri Jalan Veteran Raya,” kata Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun.
Tamu Presiden Jokowi lainnya, yakni para alumni perguruan tinggi serta sekolah menengah atas, juga berjalan kaki menyusuri Jalan Veteran Raya. Koordinator Nasional Komunitas Alumni Perguruan Tinggi Amarsyah menuturkan, mereka berjalan kaki dari sekitar Masjid Istiqlal.
”Pas kami tiba di sekitar Istiqlal, jalan masih ditutup. Makanya, kami jalan kaki. Sampai di pertigaan Jalan Veteran III, jalan dibuka,” tuturnya sambil tertawa.
Demi menjaga keamanan Ibu Kota, aparat keamanan memilih menutup jalan. Pilihan ini memang berkonsekuensi menambah kemacetan dan membuat kenyamanan banyak pengguna jalan terganggu, tak terkecuali para tamu Presiden maupun para karyawan Sekretariat Negara dan kantor di sekitarnya.
Kendati jalanan ditutup, aktivitas di Istana tetap berjalan seperti biasa. Para tamu Presiden Jokowi, termasuk Khofifah, tidak keberatan harus berjalan kaki ratusan meter demi menunaikan tugas. Mereka sadar, terjaganya keamanan adalah hal yang penting.